kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank dongkrak porsi tabungan dan giro


Rabu, 12 Juli 2017 / 10:09 WIB
Bank dongkrak porsi tabungan dan giro


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Simpanan tabungan dan giro atau current account savings account (CASA) tengah menjadi rebutan bagi perbankan untuk memupuk likuiditas. Pasalnya, dana murah memiliki kelebihan biaya dana atau cost of fund lebih rendah ketimbang biaya dana di deposito.

Sejumlah bank besar dan menengah telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan porsi dana murah. Misalnya, bank melakukan sinergi dan kerjasama dengan perusahaan terkait pengelolaan kas dan rekening tabungan.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, komposisi dana murah di BCA masih cukup tinggi sekitar 75%-78% di kuartal II-2017. "Kami sudah rutin (melakukan strategi pengelolaan dana murah)," kata Jahja, kepada KONTAN, Selasa (11/7).

Bank berkode saham BBCA ini mencatat dana murah senilai Rp 411,55 triliun atau 74,33% terhadap total dana pihak ketiga (DPK) yang sebesar Rp 553,63 triliun per Mei 2017. Kemudian, deposito senilai Rp 142,07 triliun atau 25,67% terhadap DPK.

Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Handayani menuturkan, pihaknya lebih agresif menawarkan program tabungan berhadiah untuk meningkatkan porsi CASA.

Tak hanya itu, bank berplat merah ini juga menambahkan fitur transaksi berbasis aplikasi mobile dan meluncurkan produk baru berupa tabungan bundling dengan asuransi.

BTN menghimpun dana murah senilai Rp 70,27 triliun atau 47,41% terhadap total DPK sebesar Rp 148,20 triliun per Mei 2017. Nilai simpanan deposito sebesar Rp 77,93 triliun per Mei 2017.

BUKU 4 kuasai 59%

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memproyeksikan, bank besar akan mendominasi dana murah. Dengan dana murah yang cukup besar ini, bank besar lebih efisien dalam menjalankan usahanya. Sedangkan, pengumpulan dana murah oleh bank kecil akan terus turun.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) April 2017, kelompok bank menengah besar masih menguasai porsi dana murah perbankan. Kelompok bank BUKU IV menguasai 59% dana murah, dan bank BUKU III mencakup 25% dana murah.

Sementara itu, bank BUKU II dan BUKU I hanya menguasai 16% dari total CASA. Bank BUKU III dan BUKU I mengalami penurunan pertumbuhan CASA, sebaliknya, bank BUKU II lebih stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×