kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Kalsel kurangi kredit komoditas dan tambang


Rabu, 02 September 2015 / 21:35 WIB
Bank Kalsel kurangi kredit komoditas dan tambang


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaku pada semester II-2015 ini akan mengurangi porsi kredit yang diberikan untuk sektor komoditas dan pertambangan. Dari sebelumnya 10% menjadi hanya 3%-5% dari total kredit.

Direktur Bisnis Bank Kalsel Supian Noor mengatakan bahwa dari keseluruhan kredit yang diberikan Bank Kalsel ini bisa dibagi menjadi dua yaitu pertama adalah kredit konsumtif yang mencapai 60%, dan kredit produktif sebesar 40% dari total kredit. Nah, untuk kredit yang berkaitan dengan pertambangan dan komoditas ini masuk ke kredit produktif.

“Pada semester pertama 2015, tercatat harga komoditas tambang dan batubara mengalami penurunan tajam, hal ini secara langsung berpengaruh ke kinerja bank, tidak hanya di sektor hulu tapi juga hilir,” ujar Supian, Rabu (2/9).

Nah, selain di sektor hulu sampai hilir, penurunan harga komoditas dan batubara ini juga berpengaruh ke sektor lain seperrti perumahan dan beberapa usaha lain. Hal ini disebabkan karena seiring dengan pegawai di sektor perumahan dan beberapa usaha lain terkena efek lanjutan dari pelemahan batubara ini.

Namun terkait dengan penurunan harga komoditas ini kedepannya, menurut Supian tidak akan dihilangkah sepenuhnya. Sampai akhir tahun Supiah menargetkan jumlah kredit macet akan menurun dibawah 3% dengan adanya tim yang dibentuk khusus.

Pada semester I-2015, tercatat Bank Kalsel laba bersih perseroan turun sebesar 22% menjadi Rp 117 miliar. Penurunan ini disebabkan karena beban operasional BPD meningkat hampir 50%, sedangkan pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 6%. Beban operasional meningkat disebabkan karena peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Begitu pun kredit yang tumbuh hanya 4% menjadi Rp 7,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×