Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Bank Mandiri memperoleh pinjaman US$ 100 juta dari Badan Pembangunan Prancis (AFD). Dana ini akan digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi.
Direktur Treasury, Finansial Institutions & Spesial Asset Management Bank Mandiri Thomas Arifin mengatakan, pembiayaan ini membantu membantu Bank Mandiri dalam meningkatkan pembiayaan untuk proyek-proyek yang ramah lingkungan.
"Pembiayaan ini juga membantu kami dalam memperkuat struktur pembiayaan jangka panjang," ujarnya.
Pinjaman dengan tenor 7 tahun bunga libor +2,93%, dan 10 tahun dengan bunga libor 3,03% ini akan diberikan untuk perusahaan swasta dan BUMN terutama untuk sektor energi yang fokus pada energi terbarukan, panas bumi, efisiensi energi serta penggunaan domestik gas (sebagai substitusi dari penggunaan bahan bakar fosil dan batu bara).
Thomas bilang, pihaknya saat ini tengah melakukan inventarisasi terhadap debitur yang bisa mendapatkan pembiayaan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Country Director AFD Joël Daligault mengemukakan, kerja sama ini sangat penting karena Bank Mandiri sangat terbuka terhadap lingkungan dan perubahan iklim. "Kerja sama ini merupakan pinjaman langsung AFD yang pertama, kepada perusahaan milik negara di Indonesia sehingga melengkapi kerja sama kami dengan pemerintah dalam menerapkan strategi dan kebijakan terhadap perubahan iklim," katanya.
Ia menambahkan, fasilitas ini juga berkontribusi terhadap komitmen presiden dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% sampai 41% pada 2020.
Menurut Joël, Kerjasama ini juga menjadi kesempatan untuk mendorong pengembangan Bank Mandiri menjadi Green Bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
