CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.509.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.905   -55,00   -0,35%
  • IDX 7.047   -67,28   -0,95%
  • KOMPAS100 1.072   -14,11   -1,30%
  • LQ45 844   -12,96   -1,51%
  • ISSI 217   -0,77   -0,35%
  • IDX30 431   -7,34   -1,67%
  • IDXHIDIV20 519   -7,43   -1,41%
  • IDX80 123   -1,72   -1,38%
  • IDXV30 127   0,06   0,05%
  • IDXQ30 144   -1,74   -1,19%

Baru 10 asuransi umum miliki aktuaris


Senin, 27 Juli 2015 / 17:06 WIB
Baru 10 asuransi umum miliki aktuaris


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Industri asuransi tidak lepas dari hitungan matematis dalam berbisnis. Makanya peran aktuaris sangat dibutuhkan untuk mengukur potensi keuntungan maupun risiko dari perusahaan asuransi. Namun nyatanya, baru segelintir perusahaan asuransi umum yang memiliki tenaga aktuaris sendiri.

Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan baru sekira 12% saja perusahaa asuransi umum yang mempekerjaan aktuaris sebagai karyawan tetap mereka. "Dari 84 perusahaan mungkin hanya 10 yang punya tenaga aktuaris sendiri," kata dia, Senin (27/7).

Hal ini tak lepas dari jumlah aktuaris yang memang masih sangat mini dibandingkan kebutuhan industri. Bagi perusahaan yang belum memiliki aktuaris sendiri, biasanya mereka memakai jasa konsultan aktuaris.

Lantaran belum memadainya jumlah aktuaris di dalam negeri, AAUI meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda kewajiban bagi perusahaan asuransi untuk memiliki aktuaris sendiri hingga tahun 2020 nanti. Jangka waktu lima tahun ini diharapkan bisa digunakan untuk memperbanyak jumlah aktuaris secara signifikan.

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK bilang, pihaknya belum menerima usulan dari AAUI tersebut secara remi. Namun, ia mengakui ketersedian tenaga aktuaris di dalam negeri masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan.

Menurutnya, kekurangan tenaga aktuaris ini menyebabkan perusahaan asuransi kesulitan melakukan inovasi dalam meracik produk. Alhasil, perkembangan produk asuransi baru pun menjadi monoton. "Akhirnya produk yang dihasilkan sering itu-itu saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×