kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BBTN raih kenaikan laba bersih (unaudited) 2020 Rp 1,61 triliun, melambung 671,6%


Selasa, 02 Februari 2021 / 14:52 WIB
BBTN raih kenaikan laba bersih (unaudited) 2020 Rp 1,61 triliun, melambung 671,6%
ILUSTRASI. PT Bank Tabungan Negara (Persero) raih laba bersih (unaudited) sepanjang 2020 sebesar Rp 1,61 triliun, melesat 671,6% dari capaian 2019.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan kinerja laba bersih unaudited senilai Rp 1,61 triliun sepanjang tahun 2020 lalu.  Capaian ini naik 671,6% dibandingkan kinerja laba bersih BBTN 2019 yang hanya Rp 209 miliar.

Plt. Direktur Utama BBTN Nixon Napitupulu dalam rapat bersama dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/2/2021) mengungkapkan, kinerja BBTN yang sangat baik ini berhasil dicapai perusahaan setelah pada 2019 perusahaan melakukan pembersihan besar-besaran yang dilakukan bank milik perusahaan ini.

Baca Juga: Penyaluran KPR tahun ini diyakini bakal lebih kencang, ini alasannya

"Laba bersih BBTN tumbuh memang sangat tinggi sampai 671%, didorong upaya bersih-bersih perusahan dengan melakukan banyak sekali downgrade di tahun 2019,” ujar Nixon terus terang. 

Tak hanya mengungkap capaian kenaikan laba jumbo, BTN juga mencatatkan perbaikan rasio kredit terhadap pendanaan alias loan to deposit ratio(LDR)  di angka 93,19%.

Meski capaian ini turun dibanding rekam jejak bank negara spesialis perumahan BBTN yang umumnya penyaluran kredit dibanding pendanaan selalu di atas 100%. Bahkan, kata Nixon,  ini merupakan pertama kalinya Bank BTN mencatatkan LDR berada di bawah 100% dan membuat perusahaan selalu memiliki masalah likuiditas.

Baca Juga: Ini daftar 7 BUMN terbesar Indonesia dari sisi aset

Dari segi aset, Bank BTN atau  BBTN mencatatkan kenaikan 16,2% menjadi senilai Rp 362,23 triliun, naik dari posisi 31 Desember 2019 yang senilai Rp 311,77 triliun.

Adapun capaian kredit Bank BTN atau BBTN sepanjang tahun tumbuh 1,7%. Pertumbuhan kredit Bank BTN ini  didorong oleh kredit konsumer yang tumbuh 3,2%. Adapun sumber kredit konsumer BTN terbesar disumbang bisnis n KPR subsidi yang tumbuh 7,8%. 

Sementara, kredit komersial BTN atau BBTN minus 9,6%, terkontraksi besar utamanya dari kredit konstruksi tercatat minus 0,8%.

Sementara kredit bermasalah atau non performing loan atau NPL BTN sepanjang 2020  tercatat sebesar 4,24% dengan rasio pencadangan atau tingkat coverage mencapai 117,30%.

Sepanjang tahun 2020, net interest margin alias NIM dari BTN turun mini menjadi 3,07% dari posisi 3,32% di tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×