kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja modal rendah picu kredit nganggur naik


Minggu, 20 November 2016 / 21:20 WIB
Belanja modal rendah picu kredit nganggur naik


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sejumlah bankir mengatakan, sampai akhir tahun ini, jumlah kredit yang belum ditarik (undisburment loan) alias kredit menganggur akan relatif tidak berubah banyak. Sebab, masih belum terealisasinya rencana belanja modal beberapa perusahaan dan rendahnya kebutuhan kredit modal kerja.

Rendahnya kebutuhan kredit modal kerja ini bisa dilihat dari pertumbuhan kredit modal kerja yang terendah dibandingkan dua jenis kredit lain yaitu kredit konsumsi dan investasi. Tercatat sampai kuartal III 2016, pertumbuhan kredit modal kerja hanya 4,23% year on year (yoy) menjadi Rp 1.971 triliun.

Misalnya, Bank Permata mencatatkan jumlah kredit yang belum ditarik sampai kuartal III 2016 sebesar Rp 25,6 triliun. Anita Siswadi, Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan, tren masih tingginya kredit menganggur akan relatif sama sampai akhir tahun ini.

“Sebab, belum terealisasinya rencana belanja modal dan kebutuhan kredit modal kerja,” ujar Anita kepada KONTAN, Minggu (20/11).

Senada, Bank Tabungan Negara (BTN) juga mencatatkan kenaikan kredit yang beum ditarik sebesar 3,5% yoy menjadi Rp 3,8 triliun per kuartal ketiga tahun ini. Direktur Bank BTN Oni Febriarto Rahardjo menyebut, jumlah kredit yang belum ditarik ini terutama berasal dari kredit komersial.

“Diperkirakan kenaikan disburment kredit sampai akhir tahun sebesar 21% sampai 25% seiring menggeliatnya sektor properti,” ujar Oni, Minggu (20/11).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan yang belum ditarik secara industri naik 2,38% yoy menjadi Rp 1.277 triliun sampai kuartal III 2016. Kenaikan ini lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 14,9% yoy.

Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia (SPI) September 2016 yang diterbitkan oleh OJK, tercatat bank umum kelompok usaha (BUKU) IV dan III masih mendominasi undisburment loan, yaitu sebesar 92,35% dari total kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×