kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkah kenaikan rating oleh Moody's bagi emiten big cap


Senin, 16 April 2018 / 06:45 WIB
Berkah kenaikan rating oleh Moody's bagi emiten big cap


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service membawa angin segar bagi pasar modal Indonesia. Lembaga pemeringkat ini kembali menaikkan rating Indonesia menjadi Baa2. Outlook atas peringkat utang tersebut juga ditingkatkan menjadi stable.

Buntut kenaikan itu, peringkat sejumlah emiten dan surat utangnya turut menanjak. Peringkat Jasa Marga (JSMR) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik jadi Baa3 dengan outlook stable (baca Harian KONTAN, Senin 16 April 2018).

Kenaikan rating JSMR mencerminkan ekspektasi Moody's atas dukungan pemerintah selaku pemegang saham mayoritas. "Di saat yang sama, JSMR juga punya peranan penting dalam pengembangan transportasi terutama sektor jalan tol," ujar Ray Tay, Vice President & Senior Credit Officer Moody's dalam keterangan resminya, Jumat (13/4) lalu.

Abhishek Tiyagi, Vice President & Senior Analyst Moody's menambahkan, kenaikan rating PGAS mencerminkan posisi perusahaan sebagai pemimpin sektor transmisi dan distribusi gas di Indonesia.

Penegasan kembali rating TLKM mencerminkan kuatnya posisi sebagai operator telekomunikasi terintegrasi dan terbesar di Indonesia.

Untuk WIKA, rating itu mencerminkan emiten ini masih menjadi salah satu emiten konstruksi terbesar. "WIKA memiliki rekam jejak mengerjakan proyek besar dengan pendapatan dan arus kas yang baik," ujar analis Moody's Maisam Hasnain.

Mangesti Diah Sulistiani, Junior Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia bilang, kenaikan rating ini menunjukkan kondisi makro lebih kondusif. Kebijakan pemerintah, terutama soal pendanaan, membuat Indonesia saat ini lebih kebal terhadap potensi guncangan global.

Kondisi itu nanti akan berpengaruh terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Kami menyarankan untuk membeli saham dengan kapitalisasi pasar besar," ujar Mangesti, Minggu (15/4).

TLKM menjadi salah satu pilihan. TLKM jago menjaga margin laba bersihnya tetap stabil. "Net margin TLKM stabil di level 17% meski pertumbuhan laba bersih tahun lalu melambat," ujar Giovani Dustin, Analis Mirae Asset Sekuritas dalam riset pada 22 Maret 2018.

Efek rating Moody's bersifat menyeluruh. Saham kapitalisasi besar yang tak naik rating pun turut terimbas positif. Adaro Energy (ADRO) salah satunya. Mirae merekomendasikan buy ADRO dengan target Rp 2.750 per saham. Target TLKM adalah Rp 5.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×