Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Indonesia menilai, ketentuan seputar alih daya tidak secara signifikan akan mempengaruhi biaya operasional bank. "Paling antara 0,1% - 0,3% penambahannya," kata Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI) Irwan Lubis, Selasa (13/12).
Mengutip PBI Alih Daya, perbankan diperkenankan mengalihdayakan pekerjaan penunjang kepada perusahaan outsourcing. Adapun yang dimaksud dengan pekerjaan penunjang adalah pekerjaan yang apabila dihilangkan tidak akan mengganggu proses produksi.
Contoh, pekerjaan penunjang pada alur kegiatan usaha bank seperti pekerjaan call center, pemasaran (telemarketing, direct sales/ sales representative) dan penagihan. Juga alur kegiatan terkait kas, misalnya pekerjaan jasa pengelolaan kas bank, jasa kurir, sekuriti, messengar, office boy, dan sektretaris.
Irwan menambahkan, ada beberapa pekerjaan di bank yang akan sangat berpengaruh dengan terbitnya PBI Alih Daya. Pekerjaan tersebut adalah customer service, customer relation, dan teller. Pasalnya, saat ini, ketiga pekerjaan tersebut banyak yang dialihdayakan oleh bank. Namun, dengan PBI Alih Daya, perbankan dilarang melakukan outsource pekerjaan itu, karena termasuk pekerjaan pokok.
"Ini yang akan sangat berpengaruh pada bank," jelasnya.
Yang dimaksud dengan "pekerjaan pokok" adalah pekerjaan yang harus ada dalam alur kegiatan usaha atau alur kegiatan pendukung usaha Bank, sehingga apabila pekerjaan tersebut tidak ada, maka kegiatan dimaksud akan sangat terganggu atau tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Contoh pekerjaan pokok adalah customer service, account officer, analis cerdit, customer realtion, dan teller.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
