kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis bank syariah akan makin merekah


Sabtu, 20 Januari 2018 / 15:10 WIB
 Bisnis bank syariah akan makin merekah
ILUSTRASI. BCA Syariah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, sejumlah bank syariah yakin bisnis di tahun ini akan tumbuh lebih kencang. Ini tercermin dari target pertumbuhan pembiayaan maupun dana pihak ketiga bank syariah.

Ambil contoh, PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah). Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih mengatakan, di tahun 2018 ini pihaknya memproyeksikan pertumbuhan DPK dan pembiayaan di rentang 15% sampai dengan 20% secara tahunan (yoy).

Untuk porsi dana pihak ketiga, mayoritas masih akan diisi dana mahal deposito. BCA Syariah akan menjaga porsi dana murahnya tak kurang dari 17%–20%.

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank hingga Desember 2017, BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 4,19 triliun, tumbuh 21,03% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,46 triliun.

Sedangkan dari sisi pendanaan, BCA Syariah telah menghimpun DPK hingga Rp 4,74 triliun atau tumbuh 23,27% dibanding tahun 2016 yang senilai Rp 3,84 triliun.

Setali tiga uang, PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah juga memasang target dua digit untuk pertumbuhan DPK dan pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan berada di atas DPK.

Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah mengatakan, tahun 2018 dan tahun 2019 merupakan tahun politik. Pada tahun politik biasanya kebutuhan uang di masyarakat akan lebih tinggi. Itu menjadi salah satu sebab mengapa pertumbuhan uang yang tersimpan di bank pada tahun ini akan lebih rendah daripada tahun sebelumnya.

BNI sendiri memasang target pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 12%-13% pada tahun ini. "Sementara pertumbuhan pembiayaan sebesar 14%–15%, jelas Dhias kepada KONTAN, Jumat (19/1).

Dhias menambahkan, pihaknya akan menjaga agar porsi dana murah terus mendominasi porsi dana pihak ketiga. BNI Syariah akan menjaga porsi dana murah sebesar 50% sampai 51%. Sedangkan financing to deposit ratio (FDR) akan dipertahankan di angka 80% hingga 81%, imbuh Dhias.

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank, hingga November 2017 BNI Syariah menghimpun DPK hingga Rp 28,79 triliun atau tumbuh 22,33% dari periode sama tahun 2016 sebesar Rp 23,54 triliun.

Catatan saja, OJK memperkirakan kredit perbankan pada tahun ini bisa tumbuh sekitar 12,23%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×