kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis komersial dan UKM menahan pertumbuhan kredit 2017


Senin, 19 Maret 2018 / 10:06 WIB
Bisnis komersial dan UKM menahan pertumbuhan kredit 2017
ILUSTRASI. Aktivitas Pembuatan Krupuk Skala UMKM


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua segmen yaitu bisnis komersial dan UKM ternyata merupakan penyebab pertumbuhan kredit pada 2017 rendah. Riset Mandiri Sekuritas pada (14/3) menyebut, penyaluran kredit segmen komersial dan UKM merupakan yang terendah dibandingkan yang lain.

Analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja, Priscilla Thany dan Silvony Gatherie mencatat, pertumbuhan kredit komersial dan UKM rendah karena ekonomi Indonesia masih tergantung pada APBN pemerintah dan investasi. Mandiri Sekuritas mengungkapkan, porsi kedua segmen ini turun 0,8% pada tahun lalu menjadi hanya 30,4%.

Beberapa bank yang banyak mengalami penurunan porsi kredit segmen ini adalah Bank Mandiri, BCA, Bank Panin dan Bank BTN. Bank lain masih mencatat kenaikan posi kredit ini dibandingkan sebelumnya.

Adanya penurunan segmen ini di dua bank besar yaitu Bank Mandiri dan BCA membuat porsi kredt ini turun secara industri. Ada 11 bank yang disurvei Mandiri Sekuritas. Sebelas bank ini adalah Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, Bank Danamon, Bank Panin, Bank BTN, Bank BTPN, Bank Jabat Banten, Bank Jatim dan Bank CIMB Niaga.

Sebelas bank ini mencatat porsi kredit komersial dan UKM rata-rata sebesar 30% dari total kredit. Porsi ini turun dari posisi 2016 lalu sebesar 31,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×