kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis KTA terangkat momen Lebaran


Selasa, 22 Mei 2018 / 11:55 WIB
Bisnis KTA terangkat momen Lebaran
ILUSTRASI. Kredit Tanpa Agunan


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kredit tanpa agunan (KTA) masih legit. Apalagi saat Ramadan dan menjelang Lebaran seperti saat ini menjadi momen yang dimanfaatkan bank untuk menggenjot penyaluran kredit konsumsi ini.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, optimistis penyaluran KTA akan melesat seiring konsumsi dan kebutuhan masyarakat yang meningkat menjelang hari raya. Sutadi, EVP Konsumer Loan BRI mengatakan, dibandingkan bulan biasa, kenaikan KTA saat Ramadan bisa dua kali lipat.

“Ini didukung dengan program bunga yang menarik karena kredit ini untuk mayoritas nasabah salary based atau payroll,” jelas Sutadi, Senin (21/5).

Segmen yang disasar BRI untuk KTA adalah nasabah payroll khususnya aparatur sipil negara (ASN), TNI Polri, serta BUMN. Sepanjang tahun ini, Sutadi menargetkan pertumbuhan penyaluran KTA BRI mencapai 15% secara year on year (yoy).

Hingga kuartal I 2018, pertumbuhan penyaluran KTA BRI mencapai 15,80% menjadi Rp 94,0 triliun dari Rp 81,2 triliun di kuartal I 2017.

KTA mendominasi segmen kredit konsumer BRI dengan porsi 77,30%. Untuk yang berbasis payroll sekitar 85% dan sisanya non payroll.

PT Bank Mandiri Tbk juga optimistis menjelang Lebaran, KTA akan tumbuh signifikan meski tak spesifik menyampaikan persentase kenaikannya dibanding bulan biasa.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri menuturkan, TNI Polri serta aparatur sipil negara (ASN) menjadi segmen yang dibidik Bank Mandiri. Terutama nasabah  yang menggunakan Bank Mandiri untuk penerimaan gaji. Bunga KTA bank ini 10,25% per tahun.

Hingga kuartal I 2018, salah satu produk KTA Bank Mandiri yakni kredit serba guna mikro (KSM) tumbuh hingga 34,5% menjadi Rp 51,8 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 38,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×