kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI targetkan Rp 2 triliun dari Jepang


Kamis, 28 Maret 2013 / 08:14 WIB
BNI targetkan Rp 2 triliun dari Jepang
ILUSTRASI. Kacang-kacangan


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Tingginya minat investor Jepang datang ke Indonesia, mendorong Bank BNI meningkatkan pelayanan Japan Desk atau divisi khusus untuk melayani nasabah Jepang. Bank berlogo angka 46 ini menandatangani perjanjian dengan perusahaan kawasan industri Suryacipta Swadaya dalam penyediaan lahan.

Nantinya, Suryacipta menyiapkan akses dan kemudahan di kawasan Industri Karawang, Jawa Barat bagi investor Jepang yang ingin membuka pabrik. Saat ini, ada 1.200 investor Jepang yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Adi Setianto, Director Treasury & Financial institution BNI, mengatakan Japan Desk berpotensi menyalurkan kredit Rp 10 miliar - Rp 20 miliar untuk ke setiap pengusaha kecil dan menengah asal Jepang yang berinvestasi di Karawang.

Kepala Divisi Internasional BNI, Firman Wibowo, menambahkan, beberapa pos pendapatan yang bisa dikantongi BNI dari investor Jepang adalah kredit korporasi, tresuri atau valas, trade finance dan cash management.

Saat ini di Japan Desk BNI sukses menggandeng 54 perusahaan asal Negeri Sakura. Firman menghitung, potensi kredit mereka di tahun ini bisa mencapai US$ 5 juta.

Selain kredit, BNI juga mengincar dana simpanan investor Jepang. "Tahun ini targetnya ada Rp 2 triliun dana disimpan," ujar Firman. Total dana simpanan investor Jepang di BNI antara Rp 1 triliun - Rp 1,5 triliun. Pengusaha Jepang menyimpan dana tersebut di BNI Tokyo sebagai jaminan kredit dan keperluan transaksi di Indonesia.

BNI juga sudah mengikat perjanjian dengan 46 bank regional Jepang. Setiap bank wajib menyimpan dana nasabah yang berinvestasi di Indonesia sekitar ¥ 10 juta. Baru dua bank yang mengendapkan dana di BNI Tokyo. Dari dana mengendap itu, BNI akan mengantongi fee dari transaksi forex, remitansi dan sebagainya mencapai Rp 50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×