kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos baru Danamon bidik target tinggi


Sabtu, 28 Februari 2015 / 15:15 WIB
Bos baru Danamon bidik target tinggi
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Jumat 15 September 2023./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/09/2022.


Reporter: Issa Almawadi, Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perubahan di pucuk pimpinan Bank Danamon Indonesia menghadirkan optimisme baru. Manajemen baru bank yang dimiliki investor asal Singapura ini membidik target pertumbuhan kredit tahun ini sekitar 10%-12%. Target itu jauh lebih tinggi dari pertumbuhan kredit tahun lalu yang cuma sebesar 3%. Sng Seow Wah, Direktur Utama Bank Danamon yang baru, menyatakan bakal meneruskan fokus bisnis bank selama ini.

Mantan Chief Executive Officer (CEO) Alliance Bank Malaysia Bhd itu tetap mendorong Danamon memacu kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) dan otomotif. Sng Wah menjelaskan, bisnis perbankan di Indonesia masih menawarkan peluang menarik, khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan pangsa pasar Danamon di industri," kata Sng Wah, yang ditunjuk sebagai direktur utama menggantikan Henry Ho, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Bank Danamon, kemarin. Danamon Simpan Pinjam (DSP), yang menjadi senjata Danamon, tengah dikembangkan dengan tambahan fitur mobil dan kios mikro.

Muliadi Rahardja, Wakil Direktur Utama Bank Danamon, bilang, perluasan ekspansi DSP akan diperkenalkan dalam waktu dekat ini. "Peluang bisnis UKM masih sangat luas. Berdasarkan data kami, ada sekitar 56 juta lebih usaha mikro. Itu masih ditambah 60 juta kelas menengah baru," ucapnya.

Secara total, porsi kredit sektor UKM sekitar 28% dari seluruh penyaluran pinjaman Bank Danamon. Di sisi lain, pembiayaan perdagangan atau trade finance Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 26% pada tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 24,8 triliun. Adapun kredit otomotif yang disalurkan melalui anak usahanya, Adira Finance, hanya naik 3% pada 2014 menjadi Rp 49,6 triliun.

Meski begitu, Danamon akan tetap mengembangkan pembiayaan otomotif, baik roda empat dan dua. "Kami melihat permintaannya bakal lebih baik, karena harga BBM turun," imbuh Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon.

NPL berpeluang turun

Dalam risetnya, Analis Ciptadana Securities Syaiful Adrian menjelaskan, tahun 2014 menjadi tahun yang berat bagi Danamon. Laba bersih pada tahun lalu anjlok hingga 35,5% menjadi sebesar Rp 2,6 triliun. Itu merupakan periode terburuk kinerja Bank Danamon.

Alhasil, perolehan laba bank ini pada tahun lalu cuma 80% dari target Syaiful. Nah, Syaiful memperkirakan net interest margin (NIM) Bank Danamon tahun ini akan tumbuh dari 8,4% menjadi 8,6% dengan perolehan laba bersih Rp 3,73 triliun. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) gross bank ini diprediksi bakal menyusut dari 2,3% menjadi 2,2%. Namun, rasio itu masih lebih tinggi dibandingkan NPL Danamon pada awal tahun 2014 sebesar 1,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×