kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPD berupaya tekan biaya operasional


Sabtu, 01 April 2017 / 13:18 WIB
BPD berupaya tekan biaya operasional


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tingkat efisiensi bank pembangunan daerah (BPD) mengendur di awal tahun ini. Hal tersebut terlihat dari kenaikan rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) BPD pada bulan Januari 2017 yang mencapai 81,05%.

Di periode sama tahun 2016, rasio BOPO bank daerah tercatat sebesar 75,98%. Sejumlah BPD menyebutkan, kenaikan biaya operasional membuat efisiensi bank daerah mengendur.

Meski rasio BOPO meningkat, para bankir bank daerah berupaya agar hal tersebut bisa segera diperbaiki. Tujuannya tentu saja agar kinerja perusahaan semakin membaik dan memberikan keuntungan dan kontribusi lebih besar kepada pemegang saham.

Salah satu bank daerah yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) optimistis di tahun ini tingkat efisiensi makin membaik. Emiten perbankan berkode saham BJTM tersebut menargetkan, rasio BOPO di tahun ini bisa di level 70%.

Sebagai catatan, di tahun lalu, rasio biaya operasional berbanding pendapatan operasional Bank Jatim mencapai 72,22%.

"Kami akan berusaha menurunkan biaya dana dan melakukan efisiensi beban operasional," ujar Ferdian Satyagraha, Sekretaris Perusahaan Bank Jatim kepada KONTAN, Jumat (31/3).

Untuk menurunkan biaya dana, bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut akan memperbesar porsi dana murah alias current account saving account (CASA).

Selain itu, kata Ferdian, Bank Jatim juga akan akan menyesuaikan dan mengkaji ulang besaran suku bunga simpanan deposito. Hanya saja, soal penyesuaian suku bunga deposito tersebut, ia belum mau merinci lebih lanjut seberapa besar akan dipangkas,

Asal tahu saja, hingga periode dua bulan pertama tahun 2017, rasio BOPO Bank Jatim berada di level 59,21%. Angka tersebut lebih baik dibandingkan periode sama tahun 2016, yang sebesar 62,49%.

Demikian juga dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang juga menargetkan bisa membukukan efisiensi lebih baik pada tahun ini. Made Sujatna, Direktur Utama BPD Bali memproyeksikan, rasio BOPO perusahaan yang dipimpinnya pada kuartal pertama tahun ini berada di kisaran 66% hingga 67%. Besaran BOPO tersebut diharapkan tidak akan beranjak jauh hingga akhir tahun nanti.

Namun, rasio BOPO BPD Bali tersebut masih lebih baik, ketimbang periode sama tahun lalu di level 69,73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×