kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPD: Kenaikan bunga bakal pengaruhi kinerja bank tahun ini


Minggu, 24 Juni 2018 / 15:03 WIB
BPD: Kenaikan bunga bakal pengaruhi kinerja bank tahun ini
ILUSTRASI. Bank Sumut


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga yang bakal terus meningkat diprediksi berpotensi menggerus perolehan laba perbankan, tak terkecuali Bank Pembangunan Daerah (BPD). Kendati demikian, sejumlah BPD yang dihubungi Kontan.co.id masih optimistis target laba yang dipatok pada tahun ini bakal tercapai.

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) misalnya, menyebut laba sebelum pajak masih dapat menembus target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan, tahun ini pihaknya memang tak mematok target pertumbuhan laba terlalu tinggi.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu, target sebesar Rp 1,7 triliun menurutnya hanya tumbuh sebesar 5%. "Sampai saat ini belum ada (revisi target laba), memang ada potensi kenaikan bunga menggerus margin terutama dari sisi biaya dana," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (24/6).

Pun, menurut Ferdian kendati belum membukukan laporan keuangan pada bulan Juni 2018, sampai dengan akhir Mei 2018 perolehan laba Bank Jatim masih sesuai target perseroan.

Sebagai gambaran saja, sampai dengan akhir Mei 2018, total laba bersih bank bersandi emiten bursa BJTM ini mencapai Rp 612,09 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 4,88% bila dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 583,59 miliar. Adapun, laba sebelum pajak perseroan pada akhir Mei 2018 mencapai Rp 844,65 miliar atau tumbuh sesuai target sebesar 5,03% secara yoy.

Pertumbuhan laba tersebut utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 6,5% yoy per Mei 2018 menjadi sebesar Rp 31,13 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp 29,26 triliun.

"Kami masih menunggu publikasi di Juli untuk realisasi semester I-2018, target laba sebelum pajak kami di atas Rp 1,7 triliun tahun ini," tuturnya.

Berbeda dengan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) yang mengatakan sampai dengan akhir semester I-2018 diperkirakan perolehan laba tak sesuai target. Meski tak merinci perolehan laba di semester I-2018, Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan target belum tercapai karena beberapa rencana strategis perseroan tidak terealisasi di semester pertama tahun ini.

"Kami berharap sampai dengan akhir tahun dapat sesuai dengan yang diharapkan," katanya. Sebelumnya, bank bersandi emiten BEKS ini memang tak mematok laba secara rinci, hanya saja Fahmi memang berencana untuk mengubah perolehan laba dari tahun-tahun sebelumnya minus menjadi positf.

Lebih lanjut, salah satu faktor penggerus laba menurutnya dikarenakan adanya tren kenaikan suku bunga yang mempengaruhi cost of fund (cof) bank.

Meski begitu, pihaknya tetap akan mendongkrak dari sisi penyaluran pembiayaan terutama segmen konsumer guna menopang pendapatan bunga bank. Dus, dalam waktu dekat Bank Banten berniat untuk merubah target RBB tahun ini kepada regulator. "Kami masih proses untuk proyeksi akhir tahun dan juga penyusunan kembali di revisi RBB bulan Juni," ungkapnya.

Sebagai gambaran saja, sampai dengan bulan April 2018 tercatat Bank Banten masih membukukan rugi sebesar Rp 40,63 miliar. Meski begitu, jumlah tersebut sudah membaik sedikit dari rugi di bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 41,84 miliar. Perbaikan juga terjadi dari sisi pembiayaan yang tercatat menjadi Rp 5,55 triliun per akhir April 2018. Jumlah tersebut naik drastis secara yoy dari perolehan April 2017 lalu sebesar Rp 3,61 triliun atau tumbuh 53,52%. Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) bank sebelumnya bernama Bank Pundi ini juga naik 18,45% secara tahunan menjadi Rp 6,41 triliun pada April 2018.

Adapun, PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) memprediksi perolehan laba sebelum pajak perseroan di akhir tahun masih dapat tercapai. Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto optimistis target laba sebelum pajak sebesar Rp 659 miliar di tahun ini masih dapat terealisasi.

Meski begitu, senada dengan Bank DKI dan Bank Banten, pihaknya mengamini bahwa perolehan pendapatan bakal tergerus lantaran biaya dana cenderung naik di tengah tren kenaikan suku bunga. "Target kami laba sebelum pajak Rp 659 miliar, naik tipis 4,6% secara yoy," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×