kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI teken pembiayaan bagi kelompok tani HTR


Minggu, 07 Mei 2017 / 21:13 WIB
BRI teken pembiayaan bagi kelompok tani HTR


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

BANJARMASIN. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan memberikan fasilitas pembiayaan kepada kelompok tani Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Pembiayaan itu nantinya akan dimanfaatkan untuk pengelolaan HTR.

Penandatanganan kesepakatan pembiayaan didahului dengan agenda penyerahan hutan oleh Presiden Joko Widodo untuk dikelola warga Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan oleh Presiden Joko Widodo, Minggu (7/5). 

Presiden Jokowi menyerahkan 4.966 hektare (ha) Hutan Desa, 400 ha Hutan Tanaman Rakyat (Hutan Rakyat Silvopasture), dan 9.905 ha Hutan Kemasyarakatan di Desa Tebing Siring.

Hutan Tanaman Rakyat dapat dikembangkan sebagai kawasan produktif agroforestry untuk penanaman beberapa komoditas yang mampu diserap pasar, seperti pohon karet, gaharu, kopi, padi, cabai, jagung, kacang-kacangan, dan pakan lebah.

Adapun, memorandum of understanding (MoU) pembiayaan dilakukan antara BRI dengan Kementerian Kehutanan RI, PTPN III, dan Koperasi Kelompok Tani Hutan Tanaman Rakyat (HTR).

“BRI siap secara penuh untuk mendukung program pemerintah, khususnya untuk pemberdayaan masyarakat mikro di Kalimantan Selatan,” ujar Hari Siaga Amijarso, Sekretaris Perusahaan BRI, Minggu (7/5).

Sementara, PTPN III akan bertindak sebagai off taker atau pembeli penjamin yang akan menyerap produksi para kelompok tani. Adapun kelompok tani yang akan mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BRI, yakni Kelompok Tani Ingin Maju yang beranggotakan 44 petani dan Kelompok Tani Suka Maju yang beranggotakan 26 petani.

"Lewat program ini kami harapkan dapat mendorong realisasi KUR (kredit usaha rakyat) BRI tahun ini, khususnya kredit ke sektor produktif," kata Direktur Utama BRI Suprajarto.

Adapun, Desa Tebing Siring memiliki potensi ekowisata cukup tinggi untuk dikembangkan yang nantinya dapat difungsikan sebagai sumber ekonomi baru masyarakat Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Masyarakat dapat memperkenalkan ekowisata berupa pendidikan wisata berbasis alam. Wisata berbasis pendidikan ini untuk mengenalkan kepada masyarakat secara luas mengenai tata cara dan pengelolaan aktivitas pertanian di Desa Tebing Siring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×