kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukopin: Rights issue tinggal tunggu persetujuan pemegang saham


Selasa, 09 Juni 2020 / 15:55 WIB
Bukopin: Rights issue tinggal tunggu persetujuan pemegang saham
ILUSTRASI. Susasana Bank Bukopin di Jakarta. KONTAN/Muradi/2017/01/19


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mengatakan bakal mendapat tambahan modal dari pemegang saham dalam waktu dekat. Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan pihaknya juga sudah mengajukan rencana penambahan modal ini ke pihak regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Bila sesuai dengan jadwal, rencananya perseroan akan lebih dulu melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 18 Juni 2020 mendatang. Setelah itu, nantinya akan ada pembahasan mengenai rencana penambahan modal melalui skema rights issue, yang direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat.

Namun, Adhi menjelaskan saat ini pihaknya belum berwenang untuk menyebut porsi pemegang saham pasca rights issue sekaligus besaran rencana penambahan modal. Tetapi, yang jelas nantinya modal tersebut bakal dipakai untuk memenuhi kebutuhan ekspansi perusahaan termasuk likuiditas dan penguatan modal. 

Baca Juga: Bukopin dapat technical assistance dari BNI, apa saja?

"Tentunya kita bisa mendapat pendanaan dari situ sekaligus memperkuat permodalan perusahaan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).

Adhi mengatakan, seperti kebanyakan perbankan di situasi pandemi, saat ini arus kas atau cashflow perbankan memang mengalami pengetatan. "Dalam kondisi Covid-19 ini pasti banyak nasabah yang membutuhkan uang juga, jadi arus kas kami juga ketat," imbuhnya.

Bank bersandi bursa BBKP ini memang membutuhkan suntikan modal dalam waktu dekat. Sebab, tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Bukopin per Maret 2020 tercatat hanya sebesar 12,59% menurun dari tahun sebelumnya 13,29%. 

Selain itu, indikator likuiditas seperti net stable funding ratio (NSFR) juga hampir mendekati batas bawah ketentuan yakni 100,84% per Maret 2020. Begitu juga untuk liquidity coverage ratio (LCR) yang ada di level 115,67% menurun dari Maret 2019 yang sempat 128,43%.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×