kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga naik, hasil investasi asuransi umum ikut terkerek


Kamis, 07 Juni 2018 / 12:18 WIB
Bunga naik, hasil investasi asuransi umum ikut terkerek
ILUSTRASI. ilustrasi Asuransi Jiwa dan Rumah Bangunan Properti Mobil


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi berkah bagi industri asuransi umum. Kenaikan suku bunga BI menerbitkan harapan imbal hasil investasi yang diperoleh perusahaan asuransi umum bakal lebih tinggi di tahun ini.

Maklum, kenaikan bunga BI akan mengerek pula bunga deposito perbankan yang menjadi ladang terbesar penempatan dana asuransi umum.

Merujuk data OJK sampai April 2018, porsi investasi asuransi umum di deposito mencapai 34,6% dari total dana investasi senilai Rp 68,2 triliun. Industri memilih deposito sejalan dengan karakteristik bisnis asuransi umum yang memiliki liabilitas jangka pendek.

"Instrumen paling likuid ya deposito," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe. Makanya, langkah bank sentral menaikkan suku bunga hingga 50 bps di bulan lalu menjadi sentimen positif membantu mengerek kinerja investasi asuransi umum.

Tahun lalu, tren suku bunga deposito yang menurun menekan kinerja investasi. Meski bunga deposito akan naik, perusahaan asuransi umum dinilai tak jor-joran mengerek investasi di deposito.

Sebab, kata Dody, perusahaan asuransi juga mesti memenuhi kewajiban pemenuhan porsi minimla investasi di surat berharga negara (SBN) sebesar 20% di tahun ini

Direktur Utama PT Asuransi Jasa Tania Basran Damanik mengatakan, kenaikan suku bunga acuan berimbas positif bagi kinerja investasi. Asuransi Jasa Tania menempatkan hingga separuh dana investasinya di deposito.

Di 2018, Jasa Tania menargetkan hasil investasi sebesar Rp 10,5 miliar, sama dengan tahun lalu.

Sementara, PT Asuransi Binagriya Upakara mengaku banyak memiliki premi dengan krakteristik liabilitas jangka panjang. Meski begitu, penempatan dana investasi di deposito tetap mendominasi.

Direktur Utama Binagriya Dadang Sukresna bilang, porsi deposito di portofolio investasi mendekati 50%. Ini untuk menjaga kesiapan dalam membayar klaim.

Namun, karena banyak portofolio pertanggungan jangka panjang seperti asuransi properti, penempatan investasi di obligasi pemerintah pun juga besar. Porsi investasi di SBN mencapai 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×