kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CIMB Niaga Syariah lakukan restrukturisasi, kebanyakan dari sektor perdagangan kecil


Selasa, 07 April 2020 / 20:33 WIB
CIMB Niaga Syariah lakukan restrukturisasi, kebanyakan dari sektor perdagangan kecil
ILUSTRASI. Bank CIMB Niaga Syariah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) sudah mulai melakukan restrukturisasi pembiayaan terhadap nasabah yang terdampak pandemi virus corona baru (Covid-19) setelah adanya pelonggaran aturan yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pembiayaan sampai Rp 10 miliar.

Pandji Djajanegara, Direktur Utama CIMB Niaga Syariah mengatakan, kebanyakan nasabah unit usaha syariah ini yang mengajukan restrukturisasi berasal dari sektor perdagangan kecil dan hospitality yang di dalamnya termasuk yang berhubungan dengan pariwisata.

Baca Juga: Bank Permata Syariah akan pangkas target pembiayaan karena wabah corona

Hanya saja, dia belum bisa menyebutkan jumlah nasabah yang melakukan restrukturisasi dan total nilainya. "Tiap hari jumlah yang mengajukan restrukturisasi bertambah baik yang mengajukan secara informal maupun tertulis. Angkanya masih confidential. Banyak juga yang mau mengajukan tapi tidak jadi. Nasabah yang mau coba-coba ternyata ada juga," ungkap Pandji pada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Meskipun Covid-19 telah menekan kemampuan membayar nasabah CIMB Niaga Syariah, namun rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) unit syariah ini masih terjaga baik. Pandji bilang, NPF masih stabil di angka sekitar 1%.

Covid-19 akan menekan bisnis perbankan. Oleh karena ini, Pandji melihat rencana bisnis bank (RBB) akan terkoreksi tahun ini karena pada saat penyusunan target belum memasukkan unsur pandemi tersebut.

CIMB Niaga Syariah akan menurunkan target RBB tahun ini. Namun, besarannya masih akan menunggu perkembangan dampak Covid-19 ke depan. Sebelumnya, unit syariah ini menargetkan pembiayaan tahun ini tumbuh 20%.

Baca Juga: Bank BUKU III mengaku likuiditas masih aman di tengah wabah corona

"Kami harus melihat sampai kapan Covid-19 ini dan berapa lama kondisi bisa normal kembali setelah virus berakhir, berapa nasabah yang harus direstrukturisasi. Kalau soal angka persentase maupun besarannya target belum bisa disampaikan mengingat banyaknya asumsi di atas yang masih belum bisa justified," jelas Pandji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×