kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPLK Muamalat pertimbangkan investasi saham di tahun 2011


Rabu, 19 Januari 2011 / 15:38 WIB


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat kian agresif saja dalam meningkatkan aset. Buktinya, tak tanggung-tanggung, penyelenggara program pensiun iuran pasti tersebut mematok target pertumbuhan aset tahun ini sebanyak 50% atau menjadi Rp 400 miliar, dibandingkan pencapaian 2010 lalu sebesar Rp 265 miliar.

Arif Fauzan, Manajer Investas DPLK Muamalat mengatakan, iuran pasti dari para peserta, dan upaya dalam merangkul peserta baru dengan memanfaatkan jaringan
induk perusahaan, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia bakal berkontribusi besar dalam mendongkrak pertumbuhan aset.

Faktor lainnya, yaitu efisiensi dan efektivitas yang dilakukan dalam pengelolaan investasi untuk mengembangkan dana peserta. “Apalagi, tahun ini, kami mulai
mempertimbangkan penempatan dana lewat instrumen investasi saham,” ujar Arif kepada KONTAN, Rabu (19/1).

Menurut Arif, keranjang investasi sebetulnya bukan barang baru bagi DPLK Muamalat. Toh, izin pengelolaan investasi yang dikantonginya memberi kewenangan untuk membenamkan uang di empat instrumen investasi yang tersedia, yakni deposito, sukuk, reksadana syariah, dan saham.

Namun, pada praktiknya, DPLK Muamalat hanya menggunakan tiga instrumen investasi, selain saham, yang cenderung konservatif. Ketiganya dianggap memiliki risiko paling rendah.

Alhasil, Return on Investment (RoI) DPLK Muamalat tahun lalu suam-suam kuku. Sebagai bukti, hingga Desember 2010 lalu, DPLK Muamalat hanya membukukan RoI
sebesar 8,69% (unaudited). Hasil pengembalian investasi itu diperoleh dari penempatan dana di deposito sebanyak 90%, sukuk 3%, dan reksadana syariah 7%.

“Saat ini, kami masih membahas aturan bermain dan mekanisme transaksi saham, mengingat tingkat risikonya yang tinggi. Tetapi, instrumen investasi ini perlu
guna mendongkrak RoI 2011 yang ditargetkan mencapai 9,19%. Diharapkan, kuartal pertama tahun ini sudah bisa digunakan,” imbuh Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×