kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara beban bunga, rasio efisiensi BTN naik di semester I-2018


Kamis, 19 Juli 2018 / 20:12 WIB
Gara-gara beban bunga, rasio efisiensi BTN naik di semester I-2018
ILUSTRASI. PAPARAN KINERJA BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan rasio efisiensi perseroan mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari cost to income ratio (CIR) BTN yang meningkat dari 54,03% per Juni 2017 menjadi 56,65% pada Juni 2018.

Direktur Resiko, Strategi, dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menuturkan, peningkatan CIR tersebut utamanya dikarenakan adanya peningkatan beban bunga di perseroan atas meningkatnya suku bunga acuan BI sebesar 100 basis poin (bps) pada kuartal II-2018.

Memang, bila merujuk pada laporan keuangan perseroan pada kuartal II-2018 beban bunga BTN meningkat 14,91% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 5,13 triliun menjadi Rp 5,9 triliun. Kendati demikian, bank spesialis kredit perumahan ini optimistis dapat menekan CIR hingga akhir tahun dengan mendorong efisiensi pendanaan.

Ke depan, BTN akan secara intensif memperbaiki komposisi dana dengan meningkatkan tabungan dan giro (dana murah) serta melakukan efisiensi operasional. Salah satunya lewat pemanfaatan teknologi.

"BTN tetap berkomitmen untuk memperbaiki efisiensi menuju CIR di bawah 50% dengan beberapa inisiatif yaitu perbaikan komposisi dana dan efisiensi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).

Sementara itu, meski tak merinci secara detil PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menyebut posisi CIR perseroan berada di level 40%. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menilai pada akhir tahun ada kecenderungan kenaikan CIR sebesar 1%-2%.

Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan pengeluaran biaya-biaya yang harus dipenuhi oleh Bank Jatim terutama dari segi operasional.

Meski begitu, Bank Jatim telah memiliki strategi untuk meningkatkan efisiensi. Salah satunya penghematan dalam pengeluaran biaya promosi, perluasan jaringan melalui laku pandai atau branchless banking.

"Promosi kami umumnya di media sosial, kita tidak menggunakan televisi dan minim di media. Promosi paling efektif itu adalah promosi bunga langsung ke produknya," katanya. 

Di sisi lain, Bank Jatim juga tengah mendorong pengembangan teknologi digital perbankan perseroan untuk mempermudah layanan kepada nasabah.

Hal ini dibuktikan melalui anggaran belanja modal Bank Jatim sebesar Rp 275 miliar yang digelontorkan tahun ini, dimana Rp 164 miliar diantaranya digunakan untuk pengembangan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×