kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Juli 2020, kepemilikan surat berharga BRI tumbuh di atas 50% ytd


Senin, 07 September 2020 / 20:55 WIB
Hingga Juli 2020, kepemilikan surat berharga BRI tumbuh di atas 50% ytd
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat pertumbuhan kepemilikan surat berharga yang cukup signifikan. Sampai Juli 2020, bank terbesar di Tanah Air ini mencatat kepemilikan SBN Rp 241,18 triliun dengan pertumbuhan 54,1% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 157,07 triliun. 

Maklum saja, pandemi yang bikin menghambat ekonomi bikin perbankan mengalihkan penyaluran dana ke skema yang lebih aman seperti penempatan surat berharga, dan instrumen penempatan lainnya.

“Penempatan SBN menjadi alternatif alokasi aset dalam rangka yield enhancement dari likuid aset jangka pendek seperti penempatan di BI dan penempatan antar bank,” kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id, Senin (7/9).

Baca Juga: Bank kurang efisien, rasio BOPO menanjak per Juni 2020

Dari catatan Kementerian Keuangan, kepemilikan SBN oleh perbankan juga terus tumbuh sepanjang 2020 ini. Sampai Jumat (4/9) kemarin, perbankan telah memiliki SBN senilai Rp 1.268,69 triliun, atau setara 37,93% dari total SBN yang beredar senilai Rp 3.344,69 triliun. 

Nilai tersebut juga meningkat 133,08% (ytd) dibandingkan nilai pada akhir tahun lalu Rp 581,37 triliun atau setara 21,12% dari total SBN senilai Rp 2.752,74 triliun. 

Meski demikian Haru bilang tren peningkatan ini sejatinya telah mencapai titik puncak. Ini seiring mulai pulihnya ekonomi akibat pandemi dan peluang penyaluran kredit. 

“Posisi Juli 2020 SBN yang dimiliki BRI sebesar Rp146 T dengan PLM sebesar 13.7%. Diperkirakan tren SBM dan PLM akan menurun ini seiring dengan mulai tumbuhnya permintaan kredit,” sambung Haru. 

Asal tahu, BRI juga telah berhasil memenuhi target menyalurkan kredit tiga kali lipat dari penempatan dana PEN (pemulihan ekonomi nasional) Rp 10 triliun oleh pemerintah. Sampai pertengahan Agustus lalu, BRI berhasil menyalurkan kredit Rp 35,8 triliun untuk 836.261 debitur. 

Adapun sampai akhir tahun, BRI masih optimistis membidik pertumbuhan kredit di kisaran 2%-4%.

Selanjutnya: Risiko kredit meningkat, bank makin rajin simpan dana di surat berharga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×