kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indomobil Finance nikmati kenaikan permintaan pembiayaan investasi


Jumat, 29 Juni 2018 / 17:07 WIB
Indomobil Finance nikmati kenaikan permintaan pembiayaan investasi
ILUSTRASI.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indomobil Finance Indonesia optismistis, bisa meraih pertumbuhan bisnis pembiayaan hingga dua digit sampai akhir tahun 2018.

CEO Indomobil Finance Gunawan Effendy mengatakan, optimisme itu semakin kuat, karena terjadi peningkatan pembangunan di sektor infrastruktur. Hal ini tentunya akan diikuti peningkatan permintaan barang-barang dan transportasi.

“Meningkatnya pembangunan infrastruktur, arus barang dan orang yang menggunakan jalan darat akan semakin tumbuh. Saya melihat akan ada permintaan terhadap transportasi seperti truk, bus, pick up juga,” kata Gunawan kepada Kontan.co.id, Jumat (29/6).

Pihaknya mengaku, menerima banyak permintaan pembiayaan investasi dan saat ini tengah diproses. Namun, ia enggan menyebutkan secara rinci berapa pembiayaan investasi hingga Mei 2018.

“Sebagian besar sewa guna usaha masuk kategori pembiayaan investasi, sehingga nilainya lumayan besar,” kata dia.

Adapun nilai pembiayaan investasi tergantung dari harga barang modal dan berapa jumlah unit yang dibutuhkan konsumen, sehingga pembiayaannya cenderung variatif. Akan tetapi menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), pembiayaan diberikan maksimal sebesar 20% dari ekuitas per nasabah.

Pembiayaan investasi adalah pembiayaan yang diberikan kepada debitur dengan jangka waktu lebih dari dua tahun. Biasanya, pembiayaan ini digunakan untuk pengadaan modal dan jasa yang mendukung kegiatan usaha atau investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi dan relokasi tempat usaha.

“Pembiayaan untuk pembangunan pabrik, pembelian truk, pengadaan barang modal dengan tenor lebih dari dua tahun dikategorikan sebagai pembiayaan investasi. Sebagian besar sewa guna usaha masuk kategori pembiayaan investasi, jadi nilainya lumayan besar,” jelasnya.

Untuk tahun ini perusahaan juga menargetkan penambahan lima kantor cabang baru di Indonesia. Kantor cabang tersebut akan dibangun di wilayah Jawa dan Indonesia bagian Timur.

Adapun sampai Mei 2018, perusahaan pembiayaan ini telah memiliki 214 kantor cabang di tanah air. Saat ini perseroan sedang melakukan pemetaan dan studi kelayakan, untuk menentukan wilayah mana yang potensial untuk pembukaan kantor cabang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×