Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Selamat pagi pembaca. Hari ini, KONTAN menyajikan empat berita paling gres yang memotret industri perbankan. Berita utama adalah penegasan otoritas perbankan yang terus menyempurnakan aturan pelonggaran kredit dan likuiditas. Bank Indonesia (BI) menegaskan, aturan pelonggaran kredit dan likuiditas yang terbit Juni 2015, bakal mengacu pada batasan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Alasan BI, ini agar bank berhati-hati mengelola risiko (prudent).
Selanjutnya, ada berita tentang proses penggalian materi usulan revisi Undang-Undang Perbankan terus dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kemarin, DPR meminta masukan dari Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas). Dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Perbanas mengusulkan agar pengawasan perbankan dikembalikan lagi ke Bank Indonesia (BI) untuk memudahkan pengawasan.
Ada pula berita empat bank BUMN siap merealisasikan konsolidasi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pada akhir Juni mendatang. Konsolidasi mesin ATM empat bank BUMN ini bernama ATM Himbara Link. Kelak, nasabah empat bank BUMN tersebut bisa melakukan transaksi ATM di satu mesin yang sama.
Terakhir, Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan transaksi perdana setoran penerimaan negara dalam mata valuta asing (valas). Nasabah perdana BRI yang menyetor penerimaan negara dalam valas adalah PT Freeport Indonesia. Freeport menyetorkan pembayaran royalti kuartal I–2015 senilai US$ 27,014 juta. Dana itu kemudian dimasukan ke kas negara dalam bentuk mata uang asing di Bank Indonesia.
Berita selengkapnya simak Harian KONTAN edisi Kamis 28 Mei 2015, halaman 12
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
