kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jamkrida raih berkah proyek infrastruktur


Sabtu, 14 Oktober 2017 / 15:11 WIB
 Jamkrida raih berkah proyek infrastruktur


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menggalakkan proyek infrastruktur di pusat dan daerah. Kalangan industri penjaminan kredit daerah (jamkrida) punya potensi besar untuk terlibat dan ikut menuai berkah.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta, hal ini menjadi peluang bisnis bagi kalangan jamkrida untuk turut terlibat. "Dengan banyaknya proyek infrastruktur di daerah tentunya prospek dari produk surety akan lebih besar," kata dia.

Beberapa jenis pembangunan infrastruktur memang tengah banyak digenjot di sejumlah daerah, mulai dari pembangunan jalan tol hingga infrastruktur terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus. Pembangunan proyek infrastruktur pun banyak bersifat multi years. Sehingga diharapkan potensi bisnis surety ini cerah dalam beberapa tahun ke depan seiring pembangunan infrastruktur.

Terlebih saat ini, menurut Dian, kalangan jamkrida tengah berupaya memperkuat eksistensinya agar makin dikenal. Kesempatan ini bisa menjadi salah satu cara agar pamor jamkrida bisa makin terlihat dan lebih banyak terlibat dalam perputaran ekonomi di daerah.

Dian mengakui, selama ini bisnis jamkrida lebih banyak pada penjaminan kredit terutama kalangan UMKM. Sehingga potensinya pun bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk diversifikasi bisnis.

Dian menambahkan meski produk surety punya peluang untuk dimanfaatkan industri jamkrinda, namun tak semua calon terjamin bisa disasar oleh jamkrida. "Yang potensial itu misalnya dari pelaku sub kontraktornya untuk dijamin oleh industri," kata Dian.

Menurut dia, pelaku industri terkait konstruksi yang ditunjuk menjadi sub kontraktor dari suatu proyek banyak dari segmen usaha kecil dan menengah. Ini yang sejalan dengan bisnis penjaminan yang selama ini dijalankan oleh jamkrinda.

Belum lagi, menurut Dian, kapasitas yang dimiliki pelaku usaha penjaminan di daerah pun belum terlalu besar. Sehingga harus menyesuaikan dengan besaran nilai proyek yang bisa dijamin jamkrida.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai Agustus 2017, jumlah outstanding kredit yang dijamin oleh total pelaku bisnis penjaminan kredit mencapai Rp 156,9 triliun, naik 27,3% dari periode sama tahun lalu Rp 123,18 triliun. Dari angka tersebut, segmen kredit produktif berkontribusi sebesar Rp 92,12 triliun setara 58,7% dari total nilai outstanding penjaminan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×