kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah pelaku UMKM di 2018 diprediksi mencapai 58,97 juta orang


Jumat, 05 Oktober 2018 / 15:37 WIB
Jumlah pelaku UMKM di 2018 diprediksi mencapai 58,97 juta orang


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik, dan United Nation Population Fund, memprediksi jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia pada 2018 sebanyak 58,97 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 diprediksi mencapai 265 juta jiwa.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) Yuana Sutyowati bilang jumlah usaha mikro ada sebanyak 58,91 juta unit, usaha kecil 59.260 unit dan usaha besar 4.987unit.

Lanjut Yuana Jumlah wirausaha wanita mencapai 14,3 juta orang, dimana jumlah ini meningkat 1,6 juta orang dari jumlah 12,7 juta orang tahun sebelumnya.

"Menurut prediksi saya, angka jumlah wirausaha wanita ini belum termasuk usaha mikro wanita di sektor informal yang tersebar di seluruh Indonesia, tentunya angka tersebut akan lebih besar lagi", ujar Yuana dalam keterangan tertulis, Jumat (5/10).

Hal ini menunjukkan keberadaan wanita Muslimah dalam dunia bisnis tidak lagi sekedar isu mengenai kesetaraan gender belaka. Isu itu telah berkembang juga ke dunia bisnis.

"Hal ini telah dibuktikan oleh Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia (WPMI). WPMI sebagai ormas perempuan memiliki potensi stategis dalam pengembangan ekonomi perempuan di Indonesia, khususnya melalui penumbuhkembangan wirausaha wanita di berbagai sektor usaha", tutur Yuana.

Yuana juga membeberkan data Badan Pusat Statistik, tercatat 3,79 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan teknologi digital atau bisnis e-commerce. Kebanyakan pelaku UMKM memanfaatkan platform market place utama di Tanah Air, seperti Blibli, Tokopedia, Lazada dan Bukalapak.

"Oleh karena itu, kami terus mendorong upaya pemanfaatan dan optimalisasi pemanfaatan tekonologi digital bagi pelaku bisnis koperasi dan UMKM melalui berbagai kebijakan dan program dalam mengembangkan koperasi dan UMKM menuju digital economy", pungkas Yuana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×