kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Jahja Setiaatmadja soal penyelenggaraan BCA Expo 2019


Senin, 28 Oktober 2019 / 06:15 WIB
Kata Jahja Setiaatmadja soal penyelenggaraan BCA Expo 2019
ILUSTRASI. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (ketiga kiri) merekam menggunakan kamera video (vlogging) disaksikan (dari kiri) Direktur Vera Eve Lim, Wakil Presiden Direktur Armand Wahyudi Hartono, Direktur Suwignyo Budiman, Direktur Rudy Susanto dan Direktur


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menggelar perhelatan, BCA Expo di ICE BSD pada 26 Oktober 2019 hingga 27 Oktober 2019. Nasabah dan masyarakat dapat melakukan pembelian hingga pembiayaan dalam kesempatan yang sama dan dapat menjumpai berbagai booth dealer mobil, properti, motor, dan makanan minuman.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, penyelenggaraan ini merupakan gelaran rutin tahunan, sebelumnya BCA juga telah sukses menyelenggarakan BCA Expo di Palembang, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, dan Malang beberapa waktu lalu.

"Saya rasa di Expo kali ini dengan wajah baru diharapkan dari business plan meningkat karena sentimen positif diikuti dengan investasi. Dengan pembiayaan lebih murah dan ada gebrakan 0% dalam satu tahun. jujur kita tidak dapat diskon dari dealer, kalau dibilang rugi tentu kita rugi. ini tentu untuk menggebrak market karena penuh dengan discount dan ini kita coba gebrak,"kata Jahja Setiaatmadja kepada Kontan.co.id, Sabtu (26/10).

Baca Juga: BCA Expo berlangsung hingga hari ini, simak penawaran berikut

Sementara itu, Jahja mengatakan saat ini secara industri per September pertumbuhan kredit hanya tumbuh di angka sekitar 7% secara yoy, namun untuk ytd hanya 3% . Target tahun ini bisa tumbuh antara 8% hingga 9%. Menurutnya, sejauh ini regulator sudah mendukung, hanya saja marketnya masih kurang.

"Kalau target kita tidak boleh melihat target. kredit itu paling pantang dipaksa, kalau tidak ingin NPL kredit tidak boleh dipaksa jadi harus melihat bagaimana daya absorpsi pasar, kalau pasar kuat kita akan gebrak dan kalau sedang lemah kita tahan," ujarnya.

"Untuk turunnya suku bunga, dari awal sudah turun secara bertahap, BCA juga seperti itu. Seperti kredit KPR, KKB, ada penurunan. kemudian untuk kredit korporasi juga turun. hanya saja faktornya banyak, kita tidak bisa semua turun tergantung risiko, tergantung jaminan mereka, tergantung hubungan baik sudah berapa lama, dan tergantung jenis kreditnya. itu semua menentukan," tambah Jahja Setiaatmadja.

Baca Juga: Bank Central Asia (BCA) kembali gelar BCA Expo

Untuk strategi pendanaan 2020, apakah Bank BCA akan terbitkan obligasi atau perkuat Dana Pihak Ketiga (DPK) Jahja Setiaatmadja tidak banyak komentar.

"Casa Bank BCA terus berkembang, dan bagus. Baik dengan online dan digital juga bekerja sama dengan OVO dan Gojek itu menambah volume casa," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×