kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit konstruksi tumbuh tinggi di tahun 2019 kemarin


Selasa, 04 Februari 2020 / 17:51 WIB
Kredit konstruksi tumbuh tinggi di tahun 2019 kemarin
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Jatim Thamrin City Jakarta, Jumat (20/7). BI mencatat kredit kontruksi perbankan per Desember 2019 tercatat Rp 365,5 triliun atau tumbuh dua digit 14,4%./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/07/2018.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit konstruksi sepanjang tahun 2019 masih tumbuh mekar meskipun secara umum penyaluran kredit perbankan di tahun itu tumbuh melambat dibandingkan 2018. Tahun lalu, kredit bank hanya tumbuh 6,08%, melambat dari tahun sebelumnya yang tumbuh 11,7%.

Berdasarkan data analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), kredit konstruksi perbankan per Desember 2019 tercatat Rp 365,5 triliun atau tumbuh dua digit yakni 14,4%. Itu terdiri dalam bentuk kredit investasi sebesar Rp 135,2 triliun dan kredit modal kerja Rp 230,3 triliun yang masing-masing tumbuh 32,4% dan 6%. Realisasi itu tumbuh lebih tinggi dibanding 2018 yang mencatatkan kredit konstruksi Rp 319,3 triliun atau tumbuh 22,6%.

Baca Juga: Meski fintech bertebaran, transaksi kartu kredit perbankan masih menggigit

Sejumlah bank berhasil menorehkan pertumbuhan outstanding kredit konstruksi cukup tinggi tahun lalu. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) misalnya, mencatatkan outstanding kredit konstruksi sebesar Rp 3,81 triliun atau tumbuh 44,56% dibanding tahun sebelumnya.

Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2018. Adapun porsi kredit konstruksi terhadap total kredit Bank Jatim mencapai 10,34%.

Bank Jatim optimis melihat prospek kredit konstruksi tahun ini. "Itu terlihat dari Permintaan sektor properti baik apartemen maupun perumahan yang sejalan dengan peningkatan pertumbuhan penduduk," kata Ferdian pada Kontan.co.id, Selasa (4/2).

Meski peluangnya masih besar, namun tantangannya juga tetap ada. Ferdian bilang, persaingan dengan bank lain terutama yang memiliki sektor utama di bidang konstruksi properti dan KPR menjadi tantangan perseroan.

Baca Juga: Sepanjang 2019, OJK terima pungutan Rp 5,99 triliun dari lembaga keuangan

Tahun ini, Bank Jatim menargetkan kredit konstruksi tumbuh 30%. Untuk mencapai target itu, perseroan akan melakukan pendekatan ke asosiasi konstruksi melalui seluruh kantor cabang perseroan. Dalam memberikan kredit konstruksi, bank ini juga akan fokus pada pengembang.




TERBARU

[X]
×