kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit macet multifinance mulai turun


Jumat, 01 April 2016 / 06:07 WIB
Kredit macet multifinance mulai turun


Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Upaya perusahaan pembiayaan menekan rasio pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) mulai menunjukkan hasil. Pada awal tahun ini, rasio NPF di sejumlah multifinance mulai turun.

Ambil contoh PT Federal International Finance (FIF). Djaptetfa, Direktur Marketing FIF mengatakan, rasio NPF FIF per Februari 2016 tercatat 0,69%. Angka ini relatif stabil dibandingkan akhir Desember 2015. Namun, level NPF ini membaik ketimbang periode sama tahun lalu yaitu sebesar 0,76%.

"Penyumbang NPF lebih besar berasal dari sepeda motor baru. Kami akan menjaga level NPF agar tidak melonjak," kata Djaptetfa kepada KONTAN, Kamis (31/3).

Tahun ini, perusahaan pembiayaan yang terafiliasi dengan Group Astra ini akan berhati-hati mengontrol level NPF. FIF akan memilih segmen konsumen untuk pembiayaan baru.

Adapun segmen konsumen yang diprioritaskan oleh FIF adalah yang berpendapatan tetap. Selain itu, FIF juga memperketat penagihan. Meski demikian, FIF tidak ada rencana menambah jasa penagihan (debt collector).

Kredit bermasalah PT BFI Finance Indonesia Tbk juga berangsur turun. Customer Business Director BFI Finance Sutadi menuturkan, rasio NPF saat ini berada di level 1,3% hingga 1,4%. Jika dibanding NPF akhir 2014 yang sebesar 1,48%, rasio NPF BFI Finance sudah susut.

Pun PT Adira Dinamika Multi Finance. Menurut Willy Suwandi Dharma, Presiden Direktur Adira Finance, NPF Adira memang naik dari 1,5% pada 2014 menjadi 1,7% pada 2015. Hanya saja, di awal tahun ini sudah menurun.

I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance bilang, saat ini NPF Adira di kisaran 1,6%. Berdasarkan ketentuan perusahaan, kredit macet di atas 180 hari di Adira akan write off (hapus buku) dan akan dicatatkan pada neraca rugi laba.

Untuk menekan NPF, anak usaha PT Bank Danamon Tbk ini memperkuat tenaga collection (penagihan) serta memperkuat account receivable officer (manajemen piutang) dengan aktif menghubungi nasabah, memonitor gejala kredit macet sampai mengunjungi nasabah secara rutin.

"Kami meningkatkan kapasitas collection apabila kondisi ekonomi kurang kondusif. Apabila konsumen mulai terbatuk-batuk dalam membayar kredit, kami antisipasi," timpal Hafid Hadeli, Chief Sales and Distribution Adira Finance.

Biro kredit Strategi lain, imbuh Willy, Adira menjalin kerjasama dengan PT Pefindo Biro Kredit untuk menekan angka kredit macet yang berujung pada penarikan kendaraan.

Seperti diketahui, Pefindo Biro Kredit dapat memberikan data kepada anggotanya mengenai profil kredit calon nasabah. Hal ini dapat membantu perusahaan pembiayaan menekan rasio kredit macet.

Sementara, Suhartono, Presiden Direktur dan CEO FIF Group mengaku belum bergabung menjadi anggota Pefindo Biro Kredit. Keputusan tersebut berada di tangan Grup Astra selalu induk usaha.

Tapi, ia menilai, biro kredit itu bagus, tapi harus diimbangi dengan data yang akurat dan kecepatan informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×