kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit menganggur makin menggunung


Selasa, 24 Mei 2016 / 10:29 WIB
Kredit menganggur makin menggunung


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Permintaan kredit masih lesu. Alhasil, tumpukan kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) kian menggunung. Mengacu data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit menganggur meningkat 3,59% menjadi Rp 1.236,14 triliun per Maret 2016 dari posisi Rp 1.193,30 triliun di periode sama tahun 2015.

Kredit menganggur paling banyak ada di bank umum kegiatan usaha (BUKU) III yakni Rp 721,34 triliun di kuartal I 2016. Angka ini lebih dari separuh total kredit yang belum ditarik di industri perbankan.

Kredit menganggur di bank BUKU III meloncat 35,28% ketimbang Maret 2015 yang sebesar Rp 533,23 triliun. Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengatakan, tumpukan undisbursed loan di BUKU III ini disumbang oleh bank asing.

Berdasarkan jenisnya,  bank asing tercatat menyumbang kontribusi sebesar 22,37% dari total kredit belum ditarik. Penyumbang utama yakni bank umum swasta nasional yang berkontribusi sebesar 40,08%. “Undisbursed loan akan menurun karena sektor rill sudah mulai berjalan,” ujar Nelson, Senin (23/5).

Sayangnya, bankir tak seoptimistis regulator. Bankir menilai, momok kredit belum ditarik itu masih akan menghantui. Direktur Community Financial Services Bank Maybank Indonesia Jenny Wiriyanto mengatakan, penyaluran kredit masih lesu.

Di kuartal I 2016, kredit yang belum ditarik nasabah Maybank naik 20,55% menjadi Rp 32,7 triliun. “Tren kredit belum ditarik masih relatif stabil,” ujar Jenny.

Senada, Direktur Utama Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, kredit yang belum ditarik tergantung kondisi ekonomi. Pada kuartal I, kredit menganggur Citibank naik 8,27% menjadi Rp 56,9 triliun. “Trennya menunggu outlook ekonomi,” ujar dia.

Bank Tabungan Negara (BTN) juga mengalami kenaikan kredit menganggur sebesar 4,13% menjadi Rp 13,1 triliun per kuartal I 2016. "Tapi masih dalam kondisi normal,” ujar Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×