kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bank BNI Syariah Melonjak 97%


Kamis, 12 September 2013 / 09:36 WIB
Laba Bank BNI Syariah Melonjak 97%
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas Antam dan UBS hari ini di Pegadaian, Selasa, 26 April 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Gejolak perekonomian di Tanah Air tampaknya tak terlalu berpengaruh ke kinerja Bank BNI Syariah. Terbukti, sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, BNI Syariah mampu mencatat laba tahun berjalan Rp 77,8 miliar, tumbuh 97,23% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kinerja Bank BNI Syariah hingga Agustus 2013 terbilang kinclong. Pertumbuhan pembiayaan anak usaha Bank BNI ini melonjak tinggi. Direktur Bisnis Bank BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, mengatakan hingga Agustus 2013, penyaluran pembiayaan BNI Syariah mencapai Rp 10,1 triliun. Jumlah ini naik 63,53% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 6,2 triliun.

Jumlah dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah juga tercatat melonjak 46,78%, naik dari Rp 7,3 triliun di Agustus 2012 menjadi Rp 10,7 triliun di Agustus 2013. Aset BNI Syariah per Agustus 2013 juga tercatat naik dari Rp 8,9 triliun menjadi Rp 13,6 triliun.

Imam mengatakan, pencapaian pembiayaan hingga Agustus lalu sesuai target pembiayaan BNI Syariah tahun ini di kisaran 40%-50%. Ke depan, BNI Syariah akan fokus membiayai sektor-sektor yang selama ini belum digenjot, khususnya pembiayaan mikro dan pembiaan ritel konsumtif.

Imam mengatakan, pembiayaan mikro di BNI Syariah baru mulai pada tahun 2012. Pada akhir Desember 2012, penyaluran pembiayaan mikro tercatat Rp 264 miliar. Pembiayaan mikro melonjak tajam di Agustus 2013 menjadi sebesar Rp 634 miliar.

Menurut Imam, pertumbuhan pembiayaan mikro naik tinggi karena BNI Syariah  memiliki ruang cukup besar untuk meningkatkan porsi pembiayaan di sektor mikro. "Target pembiayaan mikro tahun ini Rp 900 miliar,” kata Imam.

Meski begitu, pembiayaan di sektor komersial akan mengalami pelambatan. Hal ini terjadi terutama pada sektor-sektor yang cukup rawan dalam situasi pelambatan ekonomi, seperti sektor konstruksi, pertambangan, dan sektor lain yang memiliki kandungan impor tinggi.

Selain itu, tantangan perbankan syariah adalah likuiditas. Menurut Imam, finance to deposit ratio (FDR) bank syariah biasanya tinggi. Per Agustus 2013, FDR BNI Syariah tercatat 94,67%.

Untuk itu, BNI Syariah akan berupaya menjaga profitabilitas, sehingga margin simpanan bisa lebih tinggi ketimbang bank konvensional. BNI Syariah juga akan menggaet DPK jangka panjang. Tak kurang penting,  BNI Syariah akan melakukan edukasi kepada para penabung. Sebab, "Nasabah bank syariah terlanjur terbiasa dengan margin tetap di bank konvensional," kata Imam.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×