kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Danamon turun, laba BJB tumbuh tipis


Sabtu, 21 April 2018 / 08:30 WIB
Laba Danamon turun, laba BJB tumbuh tipis


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah bank di kuartal pertama 2018 belum tampak menonjol. Bank Danamon Indonesia Tbk serta Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJB), sebagai contoh. Keduanya tak menikmati pertumbuhan laba tinggi.

Bank Danamon bahkan mencatat penurunan laba bersih 1% menjadi Rp 1,04 triliun di kuartal I-2018 dibanding periode sama tahun lalu. Penurunan laba akibat penyaluran kredit hanya tumbuh 3% menjadi Rp 130,1 triliun di kuartal I-2018. Alhasil, pendapatan bunga bersih hanya naik 1% menjadi Rp 3,6 triliun.

Laba juga tertekan karena pendapatan non bunga Bank Danamon turun 7% menjadi Rp 795 miliar, dan beban operasional naik 1% menjadi Rp 2,1 triliun. Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia menyampaikan, laba bersih kuartal I-2018 stabil dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

"Biaya kredit atau cost of credit terus menunjukkan tren membaik, atau turun sebesar 4% menjadi Rp 798 miliar dibandingkan sebelumnya," kata Satinder, Jumat (20/4). Saat ini, rasio biaya kredit mencapai 2,5% per kuartal I-2018 atau membaik dibandingkan 2,7% pada periode sama tahun lalu.

Menurut Satinder, pada kuartal I-2018, kinerja Danamon sudah menunjukkan tanda positif. Dilihat dari kredit yang sudah tumbuh di beberapa segmen usaha.

Bank berkode saham BDMN ini mencatat kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 40% menjadi Rp 6,6 triliun, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 12% menjadi Rp 29,3 triliun, dan pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh 5% menjadi Rp 46 triliun.

Sementara itu, BJB membukukan laba bersih sebesar Rp 454 miliar per kuartal I-2018. Atau hanya naik 1,72% dibandingkan kuartal I-2017.

Direktur Utama BJB Ahmad Irfan menjelaskan, perlambatan laba karena BJB tengah menurunkan bunga kredit yang cukup besar sejak tahun lalu hingga saat ini. Salah satunya, pada segmen mikro dengan bunga sebesar 5,9%. Alhasil, pendapatan bunga ikut menipis. "Kami juga tahan net stable funding ratio (NSFR) di 100% lebih. Belum lagi persaingan semakin ketat," jelasnya.

Adapun, penurunan bunga kredit telah meningkatkan penyaluran pinjaman. Bank berkode saham BJBR ini mencatat telah menyalurkan kredit Rp 71 triliun per kuartal I-2018 atau naik 13,2% secara tahunan.

Hingga akhir tahun 2018, BJB mematok pertumbuhan laba satu digit, yakni di kisaran 6% sampai 6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×