kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba PNM tahun lalu turun karena kenaikan biaya operasional


Rabu, 14 Maret 2018 / 21:01 WIB
Laba PNM tahun lalu turun karena kenaikan biaya operasional
ILUSTRASI. Nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengalami penurunan laba di tahun 2017. Di tahun 2016, PNM membukukan laba sebesar Rp 77 miliar sementara pada tahun 2017 turun menjadi Rp 35,4 miliar.

Head of Corporate Secretary PNM Errinto Pardede menjelaskan penurunan kinerja itu disebabkan oleh upaya PNM dalam memperluas jangkauan khususnya untuk program Mekaar. Maklum, di tahun ini PNM Mekaar menargetkan untuk meningkatkan peserta hingga mencapai 4 juta. “Saat ini sudah 2,6 juta,” kata Errinto saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (14/3).

Total kantor cabang Mekaar saat ini juga sudah sebanyak 1.252 dari sebelumnya sebanyak 1.134 per Juli 2017. Hal itu menyebabkan pengeluaran PNM untuk operasional meningkat.

Dengan memperluas jangkauan melalui penambahan kantor cabang, tentu saja kebutuhan pegawai PNM meningkat. Tercatat per Desember 2017, total SDM PNM yakni sebanyak 26.000.

Di sisi lain outstanding, PNM mengalami pertumbuhan dari sekira Rp 5 triliun menjadi Rp 7,7 triliun. Pertumbuhan itu juga dikontribusi dari pertumbuhan outstanding Mekaar yang berasal dari 2,6 juta peserta.

Namun, kontribusi Mekaar masih lebih kecil dibanding dengan program PNM lainnya, Ulaam yang menjadi kontributor terbesar bagi PNM. Sebagai catatan, outstanding Ulaam di 2017 sebesar Rp 4,2 triliun sementara Mekaar sebesar Rp 3,5 triliun.

Ke depan Errinto mengatakan Mekaar memang akan menjadi fokus utama PNM. Pada tahun ini, PNM masih harus mengejar 1,4 juta peserta tambahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×