kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LTV spasial belum pasti, BI kaji LTV per segmen


Jumat, 17 November 2017 / 11:42 WIB
LTV spasial belum pasti, BI kaji LTV per segmen


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana memperluas kelonggaran kebijakan rasio pinjaman atau Loan to Value (LTV) properti. Tak hanya berdasarkan wilayahnya (spasial), relaksasi LTV juga akan dilakukan berdasarkan segmentasi properti.

Untuk diketahui, BI telah menggulirkan rencana kebijakan LTV spasial dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus lalu. Rencana kebijakan itu juga dibahas dalam RDG November ini.

Sayangnya, dalam konferensi pers hasil RDG November yang dilaksanakan Kamis (16/11) kemarin, BI tak mengumumkan kebijakan makroprudensial tersebut.

Gubernur BI Agus Martowardjo mengakui, pihaknya belum melihat struktur yang tepat untuk mengimplementasikan rencana kebijakan LTV spasial. Sehingga, bank sentral masih mendalami hal itu. Namun lanjut Agus, arah kebijakan relaksasi LTV diperluas menjadi berdasarkan segmentasi properti.

"Jadi (relaksasi LTV) targeted segmen itu bisa apakah dilihat dari kredit kepada properti di bidang apartemen, rumah susun, ataupun rumah tinggal yang di atas tanah atau bentuk-bentuk targeted yang lain," kata Agus saat ditemui di Gedung BI, Jumat (17/11).

Perluasan relaksasi LTV dilakukan, pertama, karena LTV untuk properti di Indonesia yang sebesar 85% tergolong tinggi. LTV untuk properti di nagara-negara lain di dunia berkisar antara 70%-80%.

Kedua, karena dampak pelonggaran LTV untuk mendorong pertumbuhan kredit properti lebih lama ketimbang pengetatan LTV untuk menahan ekspansi kredit properti.

BI pernah melakukan pengetatan LTV properti pada tahun 2012 lalu menjadi 70% dan melakukan pelonggaran di tahun 2015 dan 2016 lalu.

"Di dua tahun, di 2015 dan 2016 kami sudah melonggarkan LTV, tetapi dampaknya ke pertumbuhan kredit properti ternyata baru kelihatan di bulan Juli tahun 2017, memakan waktu hampir 1 tahun untuk kemudian direspon dengan pertumbuhan kredit properti di Juni, Juli, Agustus yang lebih tinggi," tambah Agus.

Agus masih enggan menyebut kapan kebijakan ini akan diluncurkan. Ia hanya memastikan rencana LTV spasial tidak dihilangkan, melainkan dikombinasikan dengan LTV targeted.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×