kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marein kejar pertumbuhan premi 35%


Rabu, 29 Maret 2017 / 12:42 WIB
Marein kejar pertumbuhan premi 35%


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Prospek bisnis reasuransi masih terbuka di 2017. PT Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein) optimistis bisa menjaga pertumbuhan premi di tahun ini.

Direktur Utama Marein Robby Loho menyebut, potensi yang bisa dimanfaatkan dalam menggenjot kinerja adalah berakhirnya kontrak beberapa perusahaan asuransi jiwa dengan reasuradur asing di tahun ini. Dus, Marein bisa menarik banyak bisnis dari perusahaan penanggung atau ceding company.

Robby mengakui, hingga tahun lalu potensi menyerap premi reasuransi dari perusahaan asuransi jiwa dari dalam negeri bisa jauh lebih tinggi. Namun masih terkendala dengan perjanjian kerja sama dengan sejumlah mitra reasuransi asing.

Meski begitu, Robby bilang, pihaknya tak serta merta jor-joran menyerap premi yang ada. Marein tetap selektif memilih bisnis. "Mungkin asuransi jiwa yang menfaatnya tidak terlalu besar bisa kami prioritaskan," kata dia.

Dengan potensi yang ada, Marein berharap bisa mencatatkan pertumbuhan premi di atas 35% di 2017. Sejak tahun lalu Marein memasang target premi di Rp 1,4 triliun sampai Rp 1,5 triliun di tahun ini.

Marein juga membidik potensi pertumbuhan bisnis yang signifikan dari segmen reasuransi umum. Pasalnya selama ini porsi reasuransi umum masih minoritas di dalam portofolio bisnis.

Tahun lalu, porsi premi dari reasuransi umum sekitar 35% dari total bisnis yang didapat. Sedangkan 65% dikuasai segmen reasuransi jiwa.

Di 2017, Marein bakal lebih serius menggarap bisnis reasuransi umum. Apalagi program pemanfaatkan kapasitas dalam negeri dirasa akan lebih banyak berdampak ke segmen ini. Marein memperkirakan ada sedikit pergeseran porsi reasuransi umum menjadi sekitar 40%.

Selain di bisnis konvensional, Marein juga akan meningkatkan bisnis lain. Misalnya reasuransi syariah. Robby mengakui, penetrasi di bisnis reasuransi syariah masih belum optimal. Seperti dari sumber daya manusia.

Dari sisi aset, Robby menyebut, pangsa pasar di bisnis reasuransi syariah domestik baru 15%. Untuk itu, salah satu cara dengan mengerek kinerja di segmen ini dengan mendorong lebih banyak kerjasama dengan para mitra dan ceding company.

Marein juga mengincar potensi bisnis baru dari reasuransi dukungan modal alias financial reinsurance. Perseroan ini yakin potensi di bisnis ini cukup menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×