kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mei 2017, OCBC NISP luncurkan private banking


Kamis, 20 April 2017 / 19:51 WIB
Mei 2017, OCBC NISP luncurkan private banking


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk akan meluncurkan layanan private banking untuk menjaring nasabah papan atas. Head of Individual Customer Solutions Bank OCBC NISP, Ka Jit mengatakan, peluncuran private banking ini untuk mendukung pengelolaan dana dari repatriasi maupun dana wealth management.

“Kami akan meluncurkan private banking pada Mei 2017,” kata Ka Jit, Kamis (20/4). Bank OCBC NISP mengaku telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK terkait rencana pendirian bisnis private banking ini. Kemudian, OCBC NISP akan melakukan komunikasi dengan regulator untuk pelaksanaan layanan ini.

Ka Jit bilang, pada tahap awal OCBC NISP belum dapat menyampaikan target pengelolaan dana di private banking. Selanjutnya, perkembangan bisnis private banking baru akan terlihat mulai tahun 2018 mendatang setelah perusahaan menjalankan layanan bisnis terbaru untuk nasabah-nasabah berkantung tebal.

Dalam menjalankan bisnis ini, OCBC NISP mendatangkan dukungan dari Grup OCBC yang berada di Singapura karena mereka memiliki pengalaman dalam menjalankan bisnis private banking. Misalnya, OCBC NISP akan mendapatkan tenaga kerja relation manager (RM) dari tenaga Grup OCBC maupun dari dalam negeri.

Ka Jit menambahkan, produk-produk yang akan digarap pada layanan private banking ini adalah corporate bond, saham, discretionary fund, private equity fund, dan trustee. Harapannya, produk-produk ini akan memantapkan para wajib pajak tetap menempatkan dana-dana mereka di Indonesia daripada di luar negeri.

Saat ini, OCBC NISP telah mengelola dana-dana nasabah kaya melalui layanan wealth management. Perusahaan menargetkan dana pengelolaan wealth management melalui dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 22%, kemudian pendapatan dana pengelolaan wealth management tumbuh 20%, dan nasabah wealth management tumbuh 10%.

Ka Jit bilang, mayoritas nasabah wealth management banyak menempatkan dana di deposito dengan komposisi mencapai 45%, kemudian penempatan dana di obligasi memiliki porsi 30%, dan sisanya porsi penempatan dana ada di reksadana dan asuransi unitlink.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×