kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Modal terus tergerus, BTN siap terbitkan obligasi dan rights issue


Jumat, 26 Juli 2019 / 18:03 WIB
Modal terus tergerus, BTN siap terbitkan obligasi dan rights issue


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai pemimpin pasar kredit pemilikan rumah (KPR) terutama di segmen subsidi di tengah kekurangan hunian membuat PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus menggeber bisnis KPR. Sayang, hal ini tak diimbangi dengan penghimpunan dana yang mumpuni.

Akibatnya likuditas BTN jarang longgar. Sejak 2015 misalnya, loan to deposit ratio (LDR) BTN selalu berada di atas 100%. Konteks ini kemudian bikin modal BTN juga terus menerus menipis. Sejak 2016 posisi capital adequacy ratio (CAR) BTN juga melulu turun: 2016 sebesar 16,54%; 2017 sebesar 15,99% dan 2018 sebesar 15,97%.

“Kalkulasi kami, tiap tahun CAR kami turun 1%-1,5% akibat ekspansi kredit untuk pembiayaan program sejuta rumah kepada 250.000 unit hingga 300.000 unit rumah,” kata Plt. Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Nixon Napitupulu di Jakarta, Jumat (16/7).

Makanya agar tak tergerus lebih dalam, BTN tengah menyiapkan aksi menerbitkan saham baru (rights issue). Utamanya guna menambal bolong-bolong modal yang terjadi akibat ekspansi bisnis KPR.

Nixon menambahkan, BTN menargetkan bisa menghimpun dana dari rights issue mulai Rp 5 triliun hingga Rp 8 triliun untuk mengantisipasi penggerusan modal selama lima tahun mendatang.

“Kami sudah menyurati Kementerian BUMN untuk melaksanakan rights issue. Selanjutnya, nanti akan ada keterlibatan dari Kementerian Keuangan, dan parlemen juga. Dengan asumsi semua izin disetujui maka rights issue bisa dilakukan akhir tahun depan,” sambung Nixon.

Sembari menunggu izin rights issue, guna menambah pendanaan BTN kini juga siap menerbitkan obligasi bertajuk Junior Global Bond. Nixon bilang BTN menargetkan bisa menghimpun dana dari obligasi ini hingga US$ 300 juta.

Alasan menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat tersebut dijelaskan Nixon lantaran investor asing biasanya punya niat tinggi terhadap pembiayaan perumahan. Targetnya November atau Desember obligasi ini bisa meluncur.

“Apalagi Junior Global Bond bunganya pasti lebih tinggi dibandingkan yang senior. Ekspektasi kami memang bisa menghimpun dana sampai US$ 300 juta. Saat ini kami masih tunggu arranger, sekiranya investor bisa menyerap berapa, semoga nanti oversubscribe,” sambung Nixon.

Penerbitan obligasi ini diharapkan mampu mengerek CAR BTN hingga 19,1% hingga akhir tahun kelak. Sedangkan hingga kuartal I-2019 posisi CAR BTN sebesar 17,62%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×