kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Muda agresif, paruh baya lebih waspada


Sabtu, 19 Januari 2013 / 10:06 WIB
Muda agresif, paruh baya lebih waspada


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Mengukur tingkat risiko, mempersiapkan mental, serta cepat mengambil keputusan sebelum melakukan investasi menjadi faktor yang sangat penting. Hal-hal tersebut akan memberikan hasil positif dari setiap instrumen investasi. Pemikiran seperti itulah yang dipercaya oleh Parto Kawito, Direktur Infovesta Utama, selama berinvestasi sampai saat ini.

Pemikiran ini, ia peroleh dari pengalamannya berinvestasi. Berkat prinsip itulah, ia mampu melewati berbagai kesulitan saat berinvestasi. Sebelumnya, tidak pernah ia berpikir akan terjun di bisnis keuangan. Setelah lulus dari Jurusan Teknik Mesin UGM, ia memulai karier sebagai karyawan di Astra International selama setahun dan kemudian melanjutkan studi di PPM Manajemen Jakarta.

Pria asal Semarang ini mulai mengenal saham pada tahun 1993 sewaktu mengambil pendidikan pasca sarjana di PPM Manajemen, Jakarta. Saat itu, ia penasaran dengan instrumen saham dan timbul keinginan untuk mencoba membeli satu saham.

Saham pilihannya saat itu adalah saham Panin Securities. Saham tersebut tidak terlalu likuid tapi cukup menguntungkan dan baginya hal tersebut tidak masalah, karena maksud dia membeli saham itu memang hanya coba-coba saja.

Parto memulai investasi dari instrumen agresif seperti saham. Menurut dia, sejak awal kariernya di pasar modal, ia tertarik dengan instrumen investasi yang berisiko. "Alasannya adalah karena saya penasaran, itu saja, tidak lebih," kata Parto. Ia baru menaruh dana di deposito ketika usianya masuk 40 tahun.

Setelah saham, ia mulai berinvestasi di reksadana, terutama reksadana saham dan reksadana campuran. Baginya reksadana merupakan alternatif investasi yang aman. "Bagi saya, investasi di reksadana merupakan pilihan yang tepat, karena uang saya berada di instrumen yang aman, selain itu saya sendiri sudah mengetahui seluk beluk instrumen ini," katanya.

Parto menganggap dirinya sebagai investor yang agresif. Ia menekankan, agresif bukan berarti tanpa perhitungan. Ia mengukur kemampuan dan tingkat risiko dalam berinvestasi.

Prinsip pengukuran tingkat risiko ini yang hendak ia bagi kepada calon investor. Baginya, menjadi seorang investor itu harus peka, dalam arti tidak terpaku pada satu jenis instrumen investasi saja. Investor juga harus menambah wawasan sehingga terbuka terhadap pilihan yang ada.

Saat ini, ia sedang fokus pada investasi di bidang properti. Pakar reksadana ini baru memulai investasi di properti secara serius awal 2011 karena bujukan teman.

Tahun 2008, ia memang pernah ditawari rumah di Bumi Serpong Damai (BSD). Saat itu ia tidak mengambilnya karena menunggu hingga harganya cukup rasional. Tapi, harga properti di BSD malah semakin mahal. Dus, Parto pun akhirnya membeli dua ruko di BSD yang kini disewakan kepada orang lain.

Sejak tahun 2011, Parto makin giat berinvestasi properti. Kini ia mempunyai beberapa ruko dan rumah di BSD, Gading Serpong, Jakarta Barat, dan Cikarang.

Selain investasi properti, Parto memiliki portofolio pasar modal berupa saham, reksadana campuran dan deposito. Untuk saham, ia memilih berinvestasi di saham yang stabil dan memberikan return yang tinggi seperti saham BCA. Ia masih mempertahankan saham Panin Securities. Saham ini merupakan instrumen investasi pertamanya sehingga ia merasa sayang untuk melepas.

Ia mengaku tidak ada rencana investasi lanjutan tahun ini karena ia tengah membangun Infovesta, mendirikan pusat pendidikan Bina Insan dan bekerjasama dengan BNI Securities untuk memperlebar sayap usahanya. "Saya merasa sudah sangat beruntung dalam berinvestasi sampai kini dan sudah saatnya rehat," kata Parto.

Dorong anak menabung di reksadana

Keberhasilan Parto di bidang investasi tidak lantas membuatnya berpuas diri. Ayahnya berulang kali menekankan agar sebagai manusia, ia tidak terlalu cepat puas diri. Ia memandang, uang bukanlah segalanya, bukan pula sebuah tujuan. Menurutnya, uang hanyalah sebuah alat tukar, tidak lebih dan tidak kurang.

Parto mengatakan, manusia tidak perlu takut kehilangan uang, karena uang selalu bisa dicari. "Tetapi, ada hal-hal yang jauh lebih penting daripada uang yaitu keluarga. Berkat dukungan keluarga saya bisa menjadi sukses dan saya selalu menjaga prinsip tersebut," kata Parto.

Pria yang memiliki hobi fotografi ini cenderung lebih menikmati waktu luang bersama keluarga. Ia biasanya memilih untuk bersantai di rumah sembari membaca buku. Terkadang ia mengajak istri dan putranya jalan-jalan untuk refreshing.

Bertahun-tahun berkecimpung di dunia investasi, Parto mengaku sudah mengajarkan nilai-nilai dasar investasi pada anaknya. Namun, pengajaran investasi ini bukan atas dasar bahwa ia ingin anaknya terjun dalam dunia investasi, melainkan karena ia ingin mengajarkan pada anaknya untuk menghargai apa yang dimiliki.

Sejak tahun lalu pun, ia membelikan reksadana campuran untuk anaknya dan menyarankan kepada anaknya untuk menyisihkan uang saku dan menaruhnya di reksadana tersebut. Hal ini dilakukannya agar anaknya belajar bagaimana mengatur uang dan tidak boros.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×