kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK gandeng Bukalapak dorong literasi keuangan


Kamis, 13 Juli 2017 / 22:46 WIB
OJK gandeng Bukalapak dorong literasi keuangan


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

SURABAYA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Bukalapak.com memperkenalkan fitur pembelian reksadana di Bukalapak yang bernama BukaReksa. Tujuanya untuk mendorong minat masyarakat dalam hal literasi keuangan.

Direktur Pengelolaan Investasi OJK Sujanto mengatakan, Bukalapak sebagai e-commerce di Indonesia memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi secara aman dan benar melalui fitur BukaReksa.

Sujanto pada acara seminar yang bertema "Reksa Dana, Produk Investasi Aman, Mudah dan Terjangkau" mengaku tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia per tahun 2016 masih sangat rendah yakni sekitar 29,66%, sehingga menjadi rawan untuk dijadikan sasaran maraknya ajakan investasi ilegal atau bodong.

"Maraknya kasus investasi bodong di tengah masyarakat Indonesia merupakan tanda rendahnya tingkat literasi terhadap produk investasi termasuk reksadana. Sebab masyarakat hanya tergiur dengan imbal hasil yang sangat tinggi, tanpa mempertimbangkan aspek legalitas dan risiko," katanya.

Oleh karena itu, kata dia sebelum melakukan investasi di reksadana, masyarakat perlu memastikan produk reksadana itu telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.

"Selain itu, masyarakat perlu mengetahui profil risiko dirinya dalam berinvestasi reksadana, karena perlu dipahami bahwa imbal hasil yang tinggi tentunya akan membawa risiko yang tinggi pula," tuturnya.

Business Development Manager Bukalapak, Gahayu Handari mengaku, Bukalapak mendukung usaha OJK dalam rangka mendorong intensitas sosialisasi dan edukasi kepada publik serta mengembangkan metode penjualan produk khususnya reksadana.

"Kami juga mendorong adanya perlindungan konsumen serta kepercayaan masyarakat kepada industri keuangan, instansi-instansi perlu melakukan tindakan preventif, kuratif ataupun represif," katanya.

Ia menjelaskan untuk fitur produk BukaReksa sebelumnya sudah dikenalkan sejak awal 2016, dan kini sudah mencapai lebih dari 30.000 pengguna hingga hampir enam bulan setelah peluncuran produk.

"Kami terus berkomitmen untuk mendorong intensitas sosialisasi dan edukasi dalam rangka mengembangkan metode edukasi reksadana yang efektif dan benar," katanya.

Ia berharap dengan kerja sama dan seminar ini diharapkan masyarakat memahami investasi reksadana secara benar, dan akan memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.

(Malik Ibrahim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×