kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah berupaya genjot ekspor produk industri lewat fasilitas pembiayaan


Jumat, 02 Februari 2018 / 18:08 WIB
Pemerintah berupaya genjot ekspor produk industri lewat fasilitas pembiayaan
ILUSTRASI. Pabrik pengolahan makanan di PT Kelola Mina Laut Food


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional melalui dua cara yaitu peningkatan nilai ekspor dan investasi di sektor produktif seperti industri manufaktur. Dukungan kebijakan dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut, sesuai arahan Presiden Joko Widodo kepada para menteri di Kabinet Kerja agar terus bersinergi untuk memacu ekspor Indonesia.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara mengatakan, terkait ekspor, Indonesia masih mampu membawa produk-produk industrinya menembus pasar internasional, terutama menuju pasar-pasar yang belum pernah dijajaki sebelumnya atau pasar non-tradisional seperti Kawasan Afrika dan Amerika Latin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan merupakan sektor andalan dalam menyumbang nilai ekspor Indonesia. Pada tahun 2017, nilai ekspor industri pengolahan sebesar US$ 125 miliar. Angka tersebut memberikan kontribusi tertinggi hingga 76%, dari total nilai ekspor Indonesia yang mencapai US$ 168,73 miliar.

“Pencapaian tersebut mengindikasikan bahwa produk industri merupakan tulang punggung dan memiliki peranan sangat penting dalam porsi ekspor Indonesia,” tegas Ngakan dalam rilis, Jumat (2/2). Artinya juga, semakin pemerintah menggenjot ekspor produk industri, dapat menopang kinerja perdagangan Indonesia.

Untuk itu, Kemperin selaku anggota Komite Penugasan Khusus Ekspor (PKE) terus berupaya menyiapkan fasilitas pembiayaan ekspor sebagai salah satu strategi mendorong peningkatan ekspor produk industri nasional. “Salah satu tantangan yang dialami oleh industri dalam negeri untuk melakukan penetrasi ke pangsa pasar ekspor adalah daya saing produk, terutama dari sisi persaingan harga,” ungkap Ngakan.




TERBARU

[X]
×