kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencadangan kredit macet bank mulai melandai


Senin, 01 Januari 2018 / 16:58 WIB
Pencadangan kredit macet bank mulai melandai


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencadangan kredit bermasalah tercatat pertumbuhannya terus melandai. Hal ini dapat dilihat dari data laporan keuangan bulanan terakhir perbankan per November 2017.

Berdasarkan rekapitulasi KONTAN dari laporan keuangan bulanan 10 bank besar November 2017 tercatat pertumbuhan pencadangan kredit bermasalah bank semakin melandai.

Sebanyak 10 bank yang masuk dalam rekapitulasi KONTAN ini adalah Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, BTN, Maybank Indonesia, Bank OCBC NISP dan Bank Mega.

Beberapa bank ini mencatat jumlah pencadangan sampai November 2017 sebesar Rp 110,8 triliun atau naik 12,3% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan pencadangan ini lebih rendah dibandingkan periode sama 2016 yang naik 33% yoy.

Dari 10 bank ini, Mandiri merupakan bank dengan nominal terbesar jumlah pencadangan kredit bermasalah sampai November 2017 dengan Rp 32,5 triliun. Sedangkan pertumbuhan nominal pencadangan terbesar dicatat BRI yaitu 44,07% yoy menjadi Rp 30,9 triliun.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang terkait jumlah pencadangan ini masing-masing bank memiliki strategi yang berbeda.

"Tergantung dari kondisi kualitas dari kredit," kata Herry kepada kontan.co.id, Jumat (29/12). Sampai kuartal 3 2017, rasio pencadangan BNI 148%.

John Simon, Direktur Bank CIMB Niaga bilang pencadangan tahun 2018 harusnya lebih kecil dibanding tahun lalu. "Karena risiko, tahun depan diproyeksi lebih bagus," kata John, Kamis (28/12).

Menurut John, jika pencadangan turun maka diproyeksi laba bersih perbankan akan mengalami kenaikan.

Taswin Zakaria, Presiden Direktur Bank Maybank Indonesia bilang pencadangan bank diproyeksi stabil bahkan turun.

"Pencadangan biasanya mengikuti pertumbuhan aset, kalau aset naik maka NPL turun," kata Taswin, Kamis (28/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×