kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran kredit Bank Yudha Bhakti turun di semester I, ini penyebabnya


Kamis, 30 Juli 2020 / 20:58 WIB
Penyaluran kredit Bank Yudha Bhakti turun di semester I, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor Bank Yudha Bhakti, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/01). Penyaluran kredit Bank Yudha Bhakti turun di semester I. KONTAN/Baihaki/26/01/2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) mencatatkan penurunan kredit pada semester I akibat terjadinya penurunan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Penyaluran kredit BBYB tercatat sebesar Rp 2,91 triliun per Juni 2020, turun 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,45 triliun. DPK tercatat melorot 18,4% YoY menjadi Rp 2,97 triliun.

Baca Juga: BNI targetkan ada 2 juta rekening tabungan baru di tahun ini

Tjandra Gunawan, Direktur Utama Bank Yudha Bhakti mengatakan, penurunan kredit tersebut terjadi karena pengetatan likuiditas di pasar. Pasalnya, dana dari bank kecil banyak berpindah ke bank BUKU IV selama pandemi Covid-19.

"Deposito kami turun dari Rp 3,05 triliun menjadi Rp 2,64 triliun. Penurunan ini wajar karena likuiditas di pasar ketat, dana banyak terserap di bank BUKU IV," kata Tjandra dalam public expose virtual, Kamis (30/7).

Meski begitu, ia masih bisa bersyukur karena laba bersih perseroan masih bisa tumbuh lebih dari dua kali lipat Rp 19,32 miliar dari Rp 9,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Bahkan, capaian itu sudah melampaui perolehan laba sepanjang 2019 yang tercatat Rp 16 miliar.

Sampai akhir tahun, BBYB tidak akan memasang target kredit secara agresif. Apalagi di tengah tekanan pademi Covid-19, permintaan kredit juga tengah lesu. Tjandra bilang, perseroan akan berupaya untuk menjaga kredit dan juga DPK sama seperti posisi akhir tahun 2019 yakni masing-masing Rp 3,08 triliun dan Rp 4,06 triliun.

Baca Juga: Sah, KB Kookmin Bank resmi jadi pemegang saham terbesar Bank Bukopin

"Dengan kondisi yang ada saat ini, bisa kembali pada pada kondisi sebelum Covid-19 sudah sangat bagus. Penyaluran kredit juga akan selalu kami sesuaikan dengan perkembangan DPK," lanjut Tjandra.

Untuk menyiasati pengetatan likuiditas, Bank Yudha Bhakti juga melakukan strategi menjual aset piutang atau cessie. Pada Mei lalu, bank ini menjual piutang sebesar Rp 200 miliar pada Bank Woori Saudara.

Tahun ini, BBYB akan melakukan banyak terobosan dalam rangka menuju bank digital. Perseroan tengah mengembangkan layanan mobile banking dan internet banking yang akan memudahkan nasabah bertransaksi. Apalagi, bank ini juga akan melebarkan pasarnya dengan menyasar segmen milenial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×