kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Per Juni, Pefindo kantongi mandat Rp 33,7 triliun


Minggu, 05 Juli 2015 / 23:23 WIB
Per Juni, Pefindo kantongi mandat Rp 33,7 triliun


Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah meraih mandat penerbitan emisi sebesar Rp 33,7 triliun per 12 Juni. Mandat tersebut telah melampaui setengah dari target tahun ini.

Nevi Roro Sartika, Divisi Research PT Pefindo menjelaskan, pihaknya menargetkan mandat pada semester I-2015 sebesar Rp 30 triliun. Per 12 Juni 2015, mandat yang telah diterima Pefindo senilai Rp 33,7 triliun.

Dari pencapaian tersebut, penerbitan obligasi lebih di dominasi oleh sektor keuangan, yakni sebanyak 13 perusahaan dengan total penyerahan mandat sebanyak Rp 12,950 triliun.

Perusahaan perbankan, lanjut Nevi, menyerahkan mandat emisi sebanyak Rp 9,25 triliun. Besaran ini diperoleh dari lima perusahaan perbankan. Dari sektor telekomunikasi ada dua perusahaan dengan total mandat sebesar Rp 7,5 triliun.

Ada pula satu perusahaan dari sektor plastik yang menitipkan mandat kepada Pefindo sebesar Rp 1 triliun. Terakhir, ada tiga perusahaan perkebunan dengan total mandat Rp 800 miliar.

"Dengan demikian total mandat yang kami terima dari 28 perusahaan sebanyak Rp 33,725 triliun," ungkap Nevi kepada KONTAN.

Sejauh ini, Pefindo masih optimistis dapat mencapai target penerbitan emisi obligasi sebesar Rp 50 triliun hingga akhir tahun. Optimisme tersebut tercermin dari penerimaan mandat pada semester I-2015 yang meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Per Juni 2015, di obligasi yang telah terbit melalui hasil pemeringkatan dari Pefindo senilai Rp 38,85 triliun. Dan masih ada mandat obligasi senilai total Rp 15 triliun lagi yang belum terbit.

Sebagai informasi, penerbitan obligasi pada semester I-2015 naik menjadi Rp 31,9 triliun dari Rp 24,5 triliun pada periode yang sama tahun 2014. Ke depannya, Pefindo menilai prospek penerbitan emisi akan tergantung pada beberapa faktor.

Kondisi yang paling berpengaruh terhadap penerbitan obligasi adalah tingkat suku bunga, yield obligasi, dan likuiditas di pasar modal. Apabila SBI meningkatkan suku bunga acuan dan yield obligasi meningkat, tentunya korporasi yang akan menerbitkan obligasi akan melakukan kalkulasi ulang karena mereka harus membayar kupon yang lebih tinggi.

"Jadi walaupun ada kebutuhan menerbitkan obligasi, bisa saja korporasi menunda penerbitan sampai kondisi dipandang sudah membaik dan kupon yang mereka harus bayar tidak terlalu tinggi," imbuhnya.

Namun, ada juga beberapa emiten yang tidak terlalu sensitif dengan kupon dan kemungkinan melanjutkan penerbitan obligasi. Hingga akhir tahun, Pefindo berharap dapat membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 54%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×