kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan melelang KPR bermasalah


Rabu, 16 April 2014 / 16:11 WIB
Perbankan melelang KPR bermasalah
ILUSTRASI. Ilustrasi dana pensiun. KONTAN/Muradi/2017/01/05


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Seiring mekarnya bunga kredit, perbankan dibayangi potensi kenaikan kredit macet (NPL). Sektor yang juga tak imun dari kredit bermasalah adalah kredit pemilikan rumah (KPR).

Namun, perbankan punya strategi tersendiri menekan non-performing loan KPR. Salah satunya, melelang KPR yang macet. Bank CIMB Niaga, misalnya, hampir selalu menjual aset dari kucuran kredit berkualitas jelek. "Biasanya melalui balai lelang. Tapi ada beberapa prosedur yang harus dilalui, sehingga menyebabkan prosesnya lebih lambat," terang Tony Tardjo, Head of Consumer Lending CIMB Niaga, Senin (14/4).

Tapi kebanyakan KPR macet di CIMB Niaga diselesaikan dengan niat baik nasabah untuk menjual sendiri aset yang macet. "Ini bukan kesepakatan awal di pengajuan kredit, tapi lebih strategi kami mempercepat proses recovery aset macet," tutur Tony.

Nilai maupun jumlah KPR macet di CIMB Niaga yang dilelang relatif kecil. Target lelang dan penjualan KPR macet tergantung jumlah aset macet yang diambilalih. "Sejauh ini, tingkat NPL kami masih stabil, meski ada kenaikan bunga KPR," tambah Tony.

CIMB Niaga telah menyesuaikan bunga KPR sejak akhir tahun lalu. Per akhir tahun lalu, NPL KPR CIMB Niaga berada di level 2%.

Soal harga lelang KPR, Tony menyebutkan, tergantung kondisi KPR yang dijual. Jadi, tidak serta merta selalu di bawah kredit. Misalnya, CIMB Niaga membiayai kredit hanya 50% dari harga rumah, lalu dua tahun kemudian kredit itu macet, maka harga saat lelang lebih tinggi dari kredit macet.

Harga miring

Bank Tabungan Negara (BTN) lebih siap lagi. Bank spesialis KPR ini memiliki divisi manajemen aset yang mengelola kredit macet, baik melalui penjualan langsung maupun lelang. "Hasil lelang kuartal pertama tahun ini Rp 132 miliar," terang Direktur Utama BTN, Maryono.

Tahun lalu, BTN telah melelang aset bermasalah dengan realisasi ratusan miliar rupiah dari nilai aset bermasalah sekitar Rp 600 miliar. Tahun ini, BTN berharap bisa melelang hingga Rp 1,22 triliun. Mayoritas lelang KPR BTN berada di Jakarta, dengan harga rata-rata Rp 100 juta per unit.

Sebagian besar NPL di BTN berasal dari program KPR subsidi lama dengan sistem pembayaran ballooning system. Namun dia menegaskan, untuk program KPR subsidi yang baru alias FLPP, tingkat NPL cukup aman, lantaran 70% KPR dibentengi asuransi dan suku bunga tetap 7,25%.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga selalu melelang dan menjual KPR macet. Namun manajemen enggan menyebutkan angka pasti. "Jumlahnya tidak besar, KPR BRI tumbuh baik. Memang jumlahnya belum sebesar portofolio bank lain yang fokus di KPR," tutur Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI.

Selain lelang, BRI menetapkan strategi restrukturisasi pinjaman dalam hal penyelesaian kredit macet KPR. Dengan lelang maupun menjual KPR macet dan restrukturisasi pinjaman, manajemen BRI mengharapkan NPL KPR bisa di bawah 3%.

Bank Mandiri juga menerapkan strategi lelang dalam menyelesaikan KPR macet. Tardi Yotowiyono, EVP Coordinator Consumer Finance Mandiri, menjelaskan upaya lelang KPR yang macet dilakukan periodik. Tahun lalu, Mandiri melelang KPR senilai Rp 65,3 miliar. "tahun ini kami memproyeksikan lelang Rp 162 miliar dari 710 agunan," ujar Tardi.

Harga lelang minimal KPR Mandiri seharga nilai kredit. Tahun lalu, NPL KPR Mandiri di level 1,64%. "Kami memproyeksi NPL tahun ini akan naik sedikit karena situasi ekonomi. Tapi kami harap tetap di bawah 2%," kata Tardi.

Biasanya, nilai kredit KPR dipotong uang muka antara 10% - 30%. Artinya, melalui lelang, masyarakat bisa memperoleh harga properti yang lebih murah dibandingkan harga pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×