kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan mulai melirik opsi pendanaan non DPK


Selasa, 19 Juni 2018 / 08:31 WIB
Perbankan mulai melirik opsi pendanaan non DPK
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Opsi pendanaan wholesale funding mulai dilirik bank. Ini terlihat dari rencana bank pada tahun ini dan tahun depan yang akan menerbitkan surat utang sebagai pelengkap dana pihak ketiga (DPK).

Surat utang ini bisa dalam bentuk beberapa produk diantaranya obligasi, subdebt atau medium term notes (MTN). Produk non DPK ini bertujuan untuk mengurangi miss match pendanaan terutama untuk tenor menengah panjang.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, tahun ini, akan menerbitkan global bond sebesar US$ 500 juta. "Untuk mengganti surat utang yang jatuh tempo 5 tahun lalu," kata Haru, pekan lalu.

Selain global bond berdenominasi dollar AS, BRI juga berencana menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 500 miliar sesuai rencana recovery plan. Nantinya obligasi ini akan diterbitkan pada semester II-2018.

Selain dua instrumen ini, BRI masih mengurus izin untuk menerbitkan penawaran umum berkelanjutan (PUB). Namun, terkait PUB, Haru belum bisa merincinya.

Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga Frans Alimhamzah juga bilang, pihaknya berencana menerbitkan wholesale funding. "Tujuannya untuk diversifikasi pendanaan," kata Frans kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Sementara, Iman Nugroho Soeko Direktur Finance & Treasury BTN menyebut, perusahaan akan menerbitkan NCD dan pinjaman bilateral pada tahun ini. "Jumlahnya sesuai kebutuhan nanti," kata Iman.

Rencana yang sama disiapkan Bank Bukopin. Adhi Brahmantya, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Bukopin mengaku, pihaknya akan menerbitkan obligasi subordinasi pada kuartal I-2019. "Pada semester II 2018, bank akan menerbitkan MTN," kata Adhi, pekan lalu.

Berdasarakan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai kuartal I-2018, surat utang yang diterbitkan industri perbankan sebesar Rp 101,3 triliun atau naik 12,2% secara tahunan atau year on year (yoy). Kelompok bank BUKU IV dan BUKU III mendominasi penerbitan surat utang ini, yaitu masing-masing 45% dan 42% dari total surat berharga yang diterbitkan industri perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×