Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) berpendapat adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) bantuan pengeringan gabah dapat menguntungkan semua pihak. Mulai dari petani, penggilingan, Bulog dan pemerintah.
Menurutnya, dengan adanya revitalisasi pengginungan, maka pendapatan petani akan meningkat karena adanya peningkatan rendeman, kualitas, dan mengurangi risiko kehilangan produk (losses). Kepastian pasar terjamin, dan Bulog akan mendapatkan pasokan beras.
"Dengan biaya yang tidak terlalu besar, namun bisa menguntungkan semuanya. Namun ini semua tergantung pemerintah," ujar Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).
Menurut Sutarto, selama ini harga gabah yang selalu jatuh saat panen raya dikarenakan panen raya terjadi saat musim penghujan. Sementara, 90%-95% penggilingan kecil tidak memiliki alat pengering. Mereka hanya mengandalkan lantai jemur, yang hasilnya tidak optimal.
Menurutnya, terdapat sekitar 170.000 penggilingan kecil yang ada di Indonesia. Bila nantinya 30% dari total penggilingan kecil tersebut atau sekitar 50.000 penggilingan bisa direvitalisasi, maka dengan hasil 20 ton dalam sekali mengeringkan, maka akan didapatkan 3 juta ton.
Sutarto mengatakan, untuk tahap awal diharapkan 10% penggilingan kecil tersebut bisa direvitalisasi. Untuk itu dibutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun. Menurutnya, pemerintah memang belum memutuskan akan menggelontorkan dana berapa besar, namun dia bilang pemerintah terbuka atas anggaran.
Sutarto pun menyebutkan sebagai langkah awal masih dibutuhkan sosialisasi dan seleksi untuk penggilingan-penggilingan yang manajemennya baik.
"Saya dengar sudah ada penggilingan yang siap, namun kan ada seleksi dari bank juga. Nanti diseleksi penggilingan-penggilingan yang visible, manajemennya tidak bagus ya jangan. kan kasihan kalau menjadi tunggakan," tandas Sutarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
