kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RHB Sekuritas terima mandat 4 IPO di 2018


Selasa, 10 Oktober 2017 / 20:26 WIB
RHB Sekuritas terima mandat 4 IPO di 2018


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RHB Sekuritas Indonesia telah mengantongi mandat untuk mengatur penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) sejumlah perusahaan tahun 2018. Masing-masing perusahaan mengincar perolehan dana yang cukup fantastis.

Presiden Direktur RHB Sekuritas Chan Kong Ming mengatakan, ada empat perusahaan yang telah memberikan mandat bagi sekuritasnya untuk mengatur IPO pada tahun depan. Keempatnya mengincar dana raihan yang berkisar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun dari hajatan tersebut.

Keempat perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor. "Ada yang berasal dari sektor konstruksi, konsumer, dan juga bisnis makanan," papar Chan saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/10).

Adapun, tahun ini, RHB Sekuritas telah menjadi penjamin emisi efek bagi dua perusahaan yaitu PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). Tahun ini, RHB Sekuritas masih memiliki satu perusahaan di pipeline IPO.

Menurut Chan, perusahaan tersebut berencana melantai di bursa pada Desember tahun ini. Perusahaan tersebut mengincar dana sekitar Rp 1,5 triliun dari penawaran saham perdana.

Namun, Chan enggan membocorkan nama perusahaan maupun lini bisnis perusahaan tersebut. "Kami masih belum bisa memberi tahu perusahaan yang akan IPO Desember nanti," kata Chan.

Selain dimandatkan sebagai underwriter untuk IPO, RHB Sekuritas juga dipercaya menjadi underwriter untuk obligasi. Tahun ini perusahaan telah memuluskan penerbitan 10 obligasi dengan nilai total hingga Rp 3,5 triliun.

Adapun, tahun 2018, perusahaan menargetkan nilai penjaminan efek obligasi bisa meningkat lebih dari 70%. "Tahun depan target nilai obligasi yang dikelola mencapai Rp 6 triliun. Jumlah obligasinya pun meningkat hingga 17 penerbitan obligasi," ujar Chan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×