Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalangan milenial menjadi ladang bisnis bagi PT Zurich Topas Life. Di tahun ini, perusahaan asuransi jiwa tersebut mencatat adanya pertumbuhan pemanfaatan asuransi kesehatan yang signifikan di kalangan milenial dibandingkan dengan segmentasi nasabah lainnya.
Milenial dari kalangan kelas menengah memang merupakan salah satu target nasabah utama bagi Zurich Topas Life. Saat ini, hampir 50% Nasabah Zurich Topas Life berasal dari segmentasi milenial, dengan kisaran umur dari 22-36 tahun. Di kalangan ini, produk perlindungan kesehatan adalah salah satu produk yang paling diminati.
Selain sebagai potensi pasar asuransi kesehatan yang masih sangat besar di Indonesia, milenial juga merupakan sasaran edukasi proteksi yang strategis.
“Generasi milenial saat ini berada dan memasuki usia produktif. Dalam waktu dekat, mereka akan menjadi tulang punggung perekonomian dan juga menjadi tumpuan keluarganya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi milenial untuk paham bagaimana proteksi memegang peranan penting terhadap kesejahteraan diri dan keluarganya, sekarang dan di masa datang,” jelas Rosmaylinda Nasution, Chief Distribution and Communication Officer Zurich Topas Life dalam keterangan tertulis, Senin (23/10).
Untuk menjangkau pasar milenial, Zurich Topas Life fokus pada penyediaan asuransi kesehatan yang sesuai karakter segmen ini. Sementara tantangannya adalah bagaimana oerseroan bisa mendorong mereka untuk tertarik mencoba terlebih dahulu.
"Jika sudah mencoba dan merasakan manfaatnya, maka ke depan tentu mereka akan lebih termotivasi menyiapkan perencanaan proteksi dengan lebih baik lagi. Oleh karena itu, produk harus mudah dipahami, inovatif, dan terjangkau,” jelas Rosmaylinda.
Zurich Topas Life juga melihat fokus pemerintah saat ini dalam sosialisasi dan penyediaan perlindungan kesehatan yang inklusif lewat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berkontribusi positif terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan.
Semakin tinggi kesadaran masyarakat, maka semakin besar pula potensi pasar bagi pelku industri asuransi. Jadi, justru JKN dan penyedia jasa asuransi swasta bersifat saling melengkapi dalam memastikan perlindungan kesehatan inklusif bagi masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News