kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SRIL tetapkan kupon obligasi pada level 6,875%


Rabu, 22 Maret 2017 / 19:30 WIB
SRIL tetapkan kupon obligasi pada level 6,875%


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) telah menetapkan kupon obligasi senilai US$ 150 juta.

"Kupon ditetapkan sebesar 6,875% per tahun," kata Sekretaris Perusahaan SRIL Welly Salam di Jakarta, Rabu (22/3).

SRIL akan menggunakan dana hasil obligasi barunya itu untuk refinancing unsecured notes tahun 2019 senilai US$ 89,3 juta. Obligasi ini memiliki kupon 9% setahun. Dengan demikian, kupon obligasi barunya itu jauh lebih rendah. Hal ini akan menguntungkan SRIL karena akan memberikan efek beban keuangan yan lebih rendah.

SRIL juga akan menggunakan sebagian dana hasil obligasi baru tersebut untuk membayar kembali medium term notes sebesar US$ 30 juta yang jatuh tempo pada Oktober 2017 mendatang.

"Sisa perolehan dananya akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami," kata Welly.

Mengngingatkan saja, global bond SRIL senilai US$ 150 juta dengan tenor hingga 2019 itu akan diterbitkan oleh anak usaha perseroan, Golden Legacy Pte. Ltd di Singapura.

Obligasi itu akan dijamin oleh perseroan dan PT Sinar Pantja Djaja, serta akan diperdagangkan dan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).

Moody's Investor Service memberikan peringkat B1 untuk obligasi baru yang akan jatuh tempo pada tahun 2024 itu. Moody's menyebut, selain digunakan untuk membayar unsecured notes tahun 2019 sebesar US$ 89,3 juta, SRIL juga akan membayar kembali medium term notes sebesar US$ 30 juta yang jatuh tempo pada Oktober 2017 mendatang.

Brian Grieser, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's sebelumnya mengatakan, rating B1 merefleksikan EBITDA margin yang solid, mencapai 20% dan pertumbuhan pendapatan serta laba bersih yang masih konsisten.

"Selain itu, pelanggan SRIL yang kuat dan diversifikasi penjualan yang luas juga menjadi pertimbangan rating tersebut," ujarnya. SRIL memiliki debt to EBITDA 4,3 kali di akhir Desember 2016 dan dianggap punya profil likuiditas yang baik.

Outlook positif yang diberikan Moody's juga mencerminkan laba bersih emiten yang kerap disebut Sritex ini masih akan tumbuh, didorong dari permintaan produk garmen dan tekstil di tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×