kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak semua produk asuransi siap dibalut investasi


Selasa, 07 Juni 2016 / 18:12 WIB
Tak semua produk asuransi siap dibalut investasi


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Aturan main untuk produk asuransi umum (kerugian) yang dikaitkan dengan investasi alias Paydi terus disiapkan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut segmen produk untuk dijajakan pemain asuransi umum ini bakal diterapkan secara bertahap.

Dumoly Pardede Deputi Komisioner Pengawas IKNB OJK menyebut di level awal, paydi akan bisa diterapkan untuk produk asuransi kecelakaan diri.

Pasalnya menurut dia, lini bisnis ini sudah punya data historikal yang cukup komprehensif. Termasuk yang penting juga adalah soal perkembangan rasio klaim yang sudah bisa masuk dalam hitung-hitungan bisnis.

Selain lini asuransi kecelakaan diri, nantinya beberapa lini bisnis yang punya data yang cukup lengkap pun bisa menyusul. "Misalnya nanti masuk ke asuransi kendaraan setelah ada data probabilitas kecelakaan kendaraan per tahun lalu rata-rata benchmark-nya seperti apa," kata dia belum lama ini.

Memang menurut Dumoly, tak semua lini bisnis yang dijalankan pelaku usaha asurasi umum ini cocok untuk dikaitkan dengan investasi pada saat ini. Selain karena data historikalnya belum banyak, sejumlah faktor lain juga ikut mempengaruhi.

Sebut saja di lini asuransi kesehatan rasio klaimnya terkenal cukup tinggi. Selain itu masih ada tantangan yang harus dipelajari lebih jauh semisal dampak dari kehadiran BPJS Kesehatan. Sementara untuk asuransi properti, hitung-hitungan probabilitas seperti insiden kebakaran disebutnya juga belum cukup kuat.

Namun bukan berarti potensi paydi di lini bisnis semacam itu benar-benar suram. Bila perkembangan datanya sudah makin lengkap, bukan tak mungkin beberapa tahun ke depan bisa ikut dibalut dengan investasi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×